Dicky menyebutkan, di negara semaju seperti Swedia sekali pun, pemerintah tetap melakukan edukasi ke masyarakatnya.
"Sebab, perjalanan pandemi ini masih panjang, vaksin masih lama," tutur dia.
Terkait strategi pemerintah menghadapi pandemi corona, Dicky menyebutkan, sejak awal pandemi pihaknya tidak menyarankan lockdown untuk dilakukan di Indonesia.
Menurut dia, yang penting dan utama adalah memasifkan tes, pelacakan kasus, dan melakukan isolasi terpusat, selain pembatasan sosial dan fisik.
"Saya melihat daya dukung saat ini tidak memungkinkan untuk Indonesia memilih baik karantina wilayah maupun PSBB sebagai strategi penguat pengendalian pandemi Covid," kata dia.
Dicky mengatakan, dari awal justru Indonesia mempunyai keuntungan geografis, dengan wilayah kepulauan yang menjadikan semacam "isolasi" atau sekat alam.
Kondisi itu membantu membatasi atau mengontrol pergerakan manusia.
Namun, menurut dia, dukungan ini harus disertai dengan pelaksanaan tes, tracing, dan isolasi yang optimal.
"Yang belum terlalu jelas buat saya di Indonesia adalah bagaimana strategi secara jangka pendek, menengah, dan panjang dalam pengendalian Covid ini. Padahal, ini penting untuk pedoman semua, terutama pemda juga akan terbantu. Ini yang harus terus didorong," jelas dia.(*)
Artikel ini telah terbit di Kompas.com dengan judul Jika PSBB Dilonggarkan, Berikut Saran Epidemiolog yang Harus Dilakukan...
Di masa pandemi ini, Sahabat NOVA mau tambah penghasilan dengan wirausaha? Atau punya usaha dan mau tambah ilmu agar jualan tetap lancar?
Di program WeLearn dari UN Women, ada kelas online “Digital Marketing" GRATIS! Tinggal daftar kelas di sini, pilih waktu dan metode yang diinginkan, lalu ikuti instruksi untuk terima materi pelajarannya. Tambah ilmu, tambah cuan!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR