Pasalnya, tidak semua isu di sekolah adalah isu bersama.
Mungkin saja, ada beberapa hal khusus yang harus dikomunikasikan langsung secara pribadi dan rahasia dengan gurunya.
Namun, perlu juga disepakati jadwal menghubungi guru untuk meninjau instruksi dan proses belajar anak dengan empati sebagai modal utama.
Baca Juga: Selama Sekolah dari Rumah Anak Jadi Malas Belajar? Ini Cara Atasinya
Dengan empati ini, kita bisa terhindar dari sikap marah-marah dan menyalahkan, sebab BDR juga hal baru bagi guru dan sering kali guru juga orangtua seperti kita.
Ya, terlepas dari peran yang berbeda, orangtua dan guru tujuannya sama dan harus saling melengkapi serta berkolaborasi untuk mendukung kesuksesan anak.
“Sekali lagi, kalau ada rasa empatinya, ada rasa saling percayanya, maka enggak ada yang enggak bisa diselesaikan. Prinsipnya: segera. Begitu ada umpan balik, disampaikan segera. Begitu ada informasi yang menurut kita guru perlu tahu, informasikan segera. Saya bilang lebih baik over communication daripada tidak berkomunikasi,” ujar founder Keluarga Kita ini.
Baca Juga: Masuki New Normal, Jangan Lagi Sepelekan Flu pada Anak yang Bisa Picu Hal Ini
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR