NOVA.id - Sudah empat bulan anak-anak menjalani proses belajar dari rumah (BDR).
Hingga memasuki tahun ajaran baru pun, kebijakan ini masih diterapkan.
Maka wajar jika mereka kini bosan dan rindu sekolah.
Baca Juga: Lindungi Tumbuh Kembang Buah Hati di Usia Toddler dan Prasekolah dengan Cara Ini
“Kangen belajar langsung, diskusi sama teman buat belajar, juga kangen main bareng. Kalau sekarang, kan, cuma secara online. Lebih enak langsung,” ujar Audy, siswi kelas 1 SMP di Bogor ini.
Sebenarnya, saat menghadapi tantangan seperti belajar dari rumah, ada anak yang mungkin jadi lebih disiplin dan terampil mencariinformasi.
Tapi ada juga yang justru tidak bisa belajar, takut dengan deadline tugas, murung, dan sedih, kalau yang terjadi yang pertama, sih, bagus.
Tapi, kalau yang terjadi kondisi kedua, kita harus gimana?
Baca Juga: Ahli Ungkap Anak Bisa Terkena Alergi Susu Sapi, Seperti Apa Gejalanya?
Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., psikolog anak dan keluarga, kedua perilaku di atas sama-sama merupakan bentuk stres yang sangat mungkin dialami anak.
Hanya saja kondisi pertama adalah eustress atau stres positif dan yang kedua adalah distress atau stres negatif.
“Kalau hanya terjadi sesekali, sih, enggak apa-apa, ya. Namun kalau lebih sering terjadi distress,maka sering kali berdampak negatif pada perkembangan anak. Misalnya, anak jadi rentan depresi, mengembangkan beberapa jenis fobia, ataupun punya beberapa keluhan psikologis lain,” jelas Nina, sapaan akrabnya.
Penyebabnya banyak.
Mulai dari proses belajar, seperti tugas yang banyak dan monoton, instruksi yang kurang jelas, tidak terlibat dalam perencanaan belajar, kurangnya interaksi, hingga nilai yang jelek.
Bisa juga dari aspek perkembangan anak yang mulai terganggu.
Baca Juga: Diperpanjang, Begini Cerita Orang Tua Tentang Temani Anak Belajar dari Rumah
Contohnya, menurut Nina dikutip dari Kompas.id, adalah aspek fisik di mana gerak anak menjadi lebih terbatas.
Apalagi, anak yang tinggal di rumah yang tidak terlalu luas.
Asal tahu saja, kurang gerak pada anak rentan memicu depresi yang bisa memengaruhi emosinya.
Baca Juga: Ajaran Baru Masih Belajar dari Rumah, Haruskah Homeschooling Jadi Pilihan?
Selain itu, aspek sosial juga jadi tidak optimal.
Anak-anak yang tak lagi berkumpul dan bermain denganteman sebayanya bisa membuatnya bosan, murung, dan stres sehingga enggan belajar.
Bisa juga karena kondisi rumah tidak nyaman untuk belajar, atau tertekan karena tuntutan kita sebagai orangtua yang seakan-akan memindahkan sekolah ke rumah.
Baca Juga: Ada Wacana Sekolah Kembali Dibuka, Yuk Mulai Rancang Menu Bekal Anak
Orangtua perlu peka pada kondisi anak.
Tentu dengan mengupayakan agar si kecil tidak mengalami distress, apalagi sampai mengganggu perkembangan.
Cobalah ajak anak mengobrol dan berdiskusi mengenai kendalanya dalam belajar.
Baca Juga: Temani Anak Belajar dari Rumah, Jadi Pintar Bersama Tanpa Tersiksa
Dari sana, kita bisa menganalisa solusi apa yang tepat untuk menanganinya.
Jika si kecil stres karena tugas dan jadwal pelajaran yang padat, maka buatlah selingan hiburan dengan melakukan kegiatan-kegiatan seni, seperti menggambar, menari, dan menyanyi, untuk membantu anak menyalurkan perasaan negatif yang dimiliki secara sehat.
Lalu, cobalah sedikit turunkan ekspektasi untuk tidak menekan anak dan mengkritiknya selama proses belajar dari rumahberlangsung.
Baca Juga: Penggunaan Obat untuk Kurangi Berat Badan bagi Anak yang Obesitas, Bolehkah?
Pastikan juga setiap harinya anak melakukan kegitan fisik yang bisa membuatnya bergerak dan berkeringat.
Baik berolahraga atau melakukan beragam permainan di rumah, sehingga stres karena terlalu banyak berdiam diri dan belajar bisa diatasi.
Nah, untuk aspek sosial, memang masih sulit untuk bertemu secara langsung.
Solusinya, kita bisa saja merencanakan momen temu kangen lewat video call dengan beberapa teman dekat anak.
Selain itu, kita juga bisa bekerja sama dengan orangtua teman anak untuk melakukan hal tersebut sesekali di luar jam belajar untuk mengurangi kerinduan si kecil.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR