“Terima kasih kepada para pemirsa dan semua elemen yang telah merelakan waktu untuk hadir demi menyaksikan terwujudnya mimpi kita tentang pelestarian budaya.”
Pentas berdurasi 20 menit ini sejatinya merupakan purwarupa pertunjukan wayang orang daring melalui ZOOM, yang berupaya tetap mematuhi protokol kesehatan pada masa pandemi.
Kita berharap pertunjukan dengan memadukan tradisi dan teknologi ini bisa menginspirasi seni pertunjukan lain di Nusantara.
Semoga penghargaan ini mendorong kreativitas para seniman untuk tetap berkarya meski kini terdampak pandemi.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ninok Leksono, yang dikenal sebagai jurnalis senior, pemerhati budaya, dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara, mengatakan, “Wayang orang masih memiliki harapan untuk bertahan dan mendapat tempat di hati masyarakat perkotaan.
"Namun, manajemennya perlu ditangani dengan jiwa modern sehingga keberlangsungannya terjamin.”
KOMENTAR