NOVA.id - Selain rasanya yang manis, madu juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita.
Saat ini bahkan sudah banyak orang yang menggantu gula pasir dengan madu sebagai bahan pemanis yang sehat.
Ketika hendak mengonsumsi madu, biasanya kita mengambilnya dengan menggunakan sendok.
Namun, ada kabar yang menyebut jika mengambil madu dengan sendok berbahan logam (besi, aluinum, stainless steel), maka madu malah menjadi berbahaya untuk tubuh kita.
Apakah Sahabat NOVA pernah mendengar kabar tersebut?
Untuk mengetahui kabar itu mitos atau fakta, yuk simak penjelasan yang dilansir dari GridBobo berikut ini.
Baca Juga: Deretan Masakan Berkuah yang Lezat Disantap Saat Lembur di Rumah
Walaupun memiliki rasa manis, rupanya madu mengadung asam (acid) yang dipercaya dapat menguraikan logam.
Logam yang telah terurai inilah yang bisa mengahasilkan sejenis garam beracun yang dapat mengubah komposisi dan rasa madu.
Faktanya, ternyata peternak lebah lebih banyak menggunakan bahan yang terbuat dari logam.
Hal itu menunjukan bahwa tidak mungin bahwa madu yang mengenai sendok berbahan logam bisa menimbulkan bahaya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipastikan bahwa anggapan madu akan berbahaya jika terkena sendok logam hanyalah mitos belaka.
Menyendok madu dengan sendok logam biasanya hanya dilakukan sebentar saja sehingga korosi (karat) pada logam tidak mungkin terjadi.
Baca Juga: Meski Tak Berbahaya untuk Tubuh, Ternyata Madu Tidak Cocok Dicampur dengan Bahan Satu Ini
Kecuali, kita menaruh sendok logam di dalam madu dengan waktu yang lama.
Maka, hal itu bisa menyebabkan korosi pada logam.
Oleh karena itu, kini kita tak perlu khawatir jika ingin mengambil madu dengan jenis sendok manapun.
Baca Juga: Cara Membuat Body Scrub Alami dengan 3 Bahan Rumahan Ini, Enggak Perlu ke Salon Lagi!
Yang perlu diingat adalah kita tidak boleh menyimpan sendok di dalam madu untuk waktu yang lama.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | bobo.grid.id |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR