NOVA.id – Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Selatan menyatakan bahwa tanpa adanya pemilahan sampah yang benar, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh dalam jangka waktu maksimal dua tahun.
Untuk itu pemilahan sampah penting dilakukan, agar sampah daur ulang dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga sehingga membantu mengurangi volume sampah di TPA.
Ada empat komponen yang dapat didaur ulang, yaitu kertas, plastik, besi dan logam, serta kaca.
Baca Juga: Bikin Kopi Kekinian di Rumah, KISAKU dan Bodum Keluarkan Kolaborasi Inovatif DIY Kit
Data dari Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan menyebutkan bahwa selama Januari - September 2020, sampah kertas menempati urutan pertama sejumlah 106.491 kg, sementara urutan kedua ditempati sampah plastik dengan jumlah 61.075 kg.
Selanjutnya urutan ketiga ditempati oleh sampah besi dan logam sejumlah 12.948 kg, dan kaca di urutan keempat dengan jumlah 10.139 kg.
Namun selama pandemi ada penurunan jumlah sampah daur ulang, terutama sampah kertas (menurun hingga 45%) dan sampah plastik (menurun 42%).
Baca Juga: Almond Mylk Latte dari KISAKU, Solusi Ngopi bagi Premium Tanpa Susu
Penurunan ini disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga mengurangi waktu operasional mal dan pasar yang merupakan area penghasil sampah terbesar.
Untuk itu, merayakan ulang tahun pertamanya, Kisaku memperkenalkan Kisaku Sustainability Program.
Selain menghapus penggunaan plastik sekali pakai dan pemberian diskon 10% bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri, dalam program ini Kisaku juga memperkenalkan penggunaan gelas plastik tanpa sedotan (strawless cup).
Baca Juga: Aktivitas Tamu Hotel Turut Terdampak PSBB Jakarta Jilid Dua, Ini Aturannya
Momen ini juga dimanfaatkan untuk memulai kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan.
Bagi Kisaku, tiap tujuan besar harus diawali oleh langkah kecil.
"Kisaku Sustainability Program hanyalah langkah kecil untuk lingkungan yang lebih baik, apalagi kami juga sadar bahwa bisnis ini sulit untuk 100% menghapus penggunaan bahan plastik,” kata Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner Kisaku.
Baca Juga: Bagi Para Pecinta Snack ala Korea, Cicipi Nikmatnya Gildak, yuk!
Catherine melanjutkan, “Oleh karenanya kami memutuskan berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan dalam Program Daur Ulang Kisaku, agar sampah yang masih kami hasilkan bisa diolah secara lebih baik."
Melalui program ini, Kisaku mengajak pelanggan untuk mengembalikan produk daur ulang yang terdiri dari botol air minum kemasan, botol Kisaku (160ml, 250ml, dan 1 liter), serta gelas plastik.
Tiap pelanggan yang mengembalikan satu produk daur ulang akan mendapat satu stempel di kartu Program Daur Ulang Kisaku.
Baca Juga: Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Milo Hadirkan Virtual Run Seperti Apa
Setelah mengumpulkan 10 stempel, pelanggan dapat menukarkannya dengan satu buah minuman Iced/Hot Black, Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Pandan Latte, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Mocha.
Nantinya tiap produk daur ulang yang berhasil dikumpulkan oleh Kisaku akan dikirimkan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, untuk diolah lebih lanjut dengan bekerjasama bersama pihak ketiga.
Ellen De Wilde, Ketua Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan mengatakan," Saya menyambut baik kepedulian setiap perusahaan untuk membantu menjaga lingkungan, dengan bergabung bersama kami dalam memaksimalkan program daur ulang plastik, kertas, besi dan logam, serta kaca.”
Baca Juga: Go Fress Sumbang Permen Penyegar untuk Dukung Tim Medis di Wisma Atlet
“Kami juga berharap bahwa inisiatif yang telah dilakukan oleh Kisaku dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga secara bersama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik," pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR