“Hal ini karena adanya virus SARS Cov-2 yang mengganggu sistem pelaporan kondisi hypoxemia dari reseptor yang ada di dalam pembuluh darah kepada sistem saraf pusat atau otak. Itu masih menjadi suatu hipotesis,” jelas dr. Agus.
Masalahnya, kita tahu jika terjadi hypoxemia dalam jangka lama bisa menyebabkan kekurangan oksigen pada jaringan dan akan menyebabkan kerusakan.
Tentu hal ini jadi bahaya.
Baca Juga: Peneliti Mengklaim Ikan Gabus sebagai Obat Virus Corona, Ini Manfaat Lain yang Jarang Diketahui!
Pasalnya, ketika keluhan happy hypoxemia muncul pada penderita Covid-19, umumnya sudah memasuki tahap Covid-19 derajat berat atau kritis.
Tak terkecuali pada penderita Covid-19 yang tak bergejala.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR