NOVA.id – Menurut data dari UNFPA, diperkirakan lebih dari 47 perempuan kehilangan akses pelayanan kontrasepsi.
Hal tersebut mengakibatkan 7 juta kehamilan tidak direncanakan pada masa pandemi covid-19 ini.
Di Indonesia sendiri, BKKBN menyebutkan bahwa pandemi covid-19 yang berlangsung selama Maret 2020 hingga sekarang menyebabkan penurunan penggunaan kontrasepsi dan berdampak pada 420 ribu kehamilan tidak direncanakan.
Baca Juga: Kebanyakan Bercinta Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat? Begini Faktanya
Dr. Melania Hidayat, MPH selaku UNFPA Assistant Representative dalam virtual media conference Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 #SadarBerkontrasepsi di Tengah Pandemi yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia menjelaskan bahwa setidaknya akan ada peningkatan terhadap kehamilan tidak direncanakan secara global sebesar 11,4 juta selama 2020-2021 apabila melalui skenario terbaik.
Namun, apabila pandemi semakin memburuk, setidaknya 20,4 juta kehamilan tidak direncanakan akan terjadi selama pandemi ini.
Sementara itu, Deputi KB KR BKKBN dr. Eni Gustina, MPH menjelaskan bahwa program KB terancam gagal selama masa pandemi ini karena beberapa hal di antaranya terbatasnya akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Benarkah Pil KB Bikin Gairah Bercinta Berkurang? Inilah Faktanya
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR