2. Infeksi
Rambut kemaluan berfungsi sebagai pelindung dengan menjebak patogen yang bisa masuk ke tubuh.
Oleh karena itu, menghilangkan rambut kemaluan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi umum, seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), vaginitis dan infeksi jamur.
Pencabutan rambut kemaluan juga dapat mengiritasi kulit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.
Dalam kasus lain, cedera terkait perawatan rambut kemaluan juga bisa menyebabkan luka yang memicu infeksi.
Baca Juga: Akibat Keseringan Berhubungan Intim Bikin Miss V Mengendur? Ini Kata Ahli
3. Bisul
Dalam kasus yang jarang terjadi, pencabutan rambut kemaluan dapat menyebabkan timbulnya bisul di area intim.
Bisul bisa timbul akibat iritasi dan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.
Umumnya, bisul dimulai dari munculnya benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, yang mungkin berisi nanah. Namun, bisul tidak sedalam abses.
Baca Juga: Sering Alami Keputihan Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Begini Penjelasan Dokter
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR