Berdasar kanal informasi yang digunakan oleh konsumen di Asia Pasifik, survei ini mengungkapkan bahwa media sosial menjadi rujukan utama dalam memperoleh informasi terkait nutrisi: 68% mengatakan bahwa mereka menggunakan media sosial; 64% memilih teman dan keluarga sebagai rujukan informasi; dan 59% memilih publikasi media dan situs web setidaknya sebulan sekali.
“Dengan banyaknya sumber informasi gizi dan maraknya mitos seputar nutrisi, akan mempersulit konsumen untuk mendapatkan informasi yang akurat serta membedakan fakta atau mitos seputar nutrisi,” ujar Pakar Nutrisi dan Dosen Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Rimbawan.
Hal ini menunjukkan akan pentingnya mendapatkan pengetahuan yang akurat dari sumber yang dapat dipercaya.
Baca Juga: Jangan Lagi Masak Ikan dengan Digoreng Terlalu Kering, Tidak Baik untuk Tubuh! Berikut Penjelasannya
Adalah tugas kita bersama untuk dapat mengungkap kebenaran informasi nutrisi, dan membantu konsumen di Asia Pasifik mendapat pengetahuan nutrisi yang mereka butuhkan untuk mencapai hasil kesehatan yang diinginkan.
Adapun 8 Mitos yang paling sering beredar di Asia Pasifik di antaranya:
Mitos 1: Karbohidrat dapat menambah berat badan
Fakta: Mengkonsumsi Karbohidrat saja tidak menyebabkan penambahan berat badan, tapi juga menambah kalori.
Filosofi Herbalife Nutrition merekomendasikan karbohidrat hanya memenuhi 40% kebutuhan kalori harian anda.
Sumber karbohidrat yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian juga memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi dan vitamin B.
Baca Juga: Begini Nutrisi Ideal untuk Ibu Hamil di Era New Normal, Simak Pembahasannya!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR