2. Membeli barang karena harga murah bukan kualitas
Biasanya ada harga, ada rupa. Artinya kualitas barang berbanding lurus dengan harga.
Tetapi kebanyakan orang mengabaikan kualitas dan lebih tergiur membeli karena harga yang murah. Pertimbangannya, dengan membeli 1 barang mahal, kita bisa membeli 2 barang harga murah.
Contoh, baju kualitas bagus dibanderol Rp 100.000 per buah ,tetapi baju model sama dengan kualitas biasa dihargai Rp 30.000 per buah. Dengan uang Rp 100.000, bisa dapat 3 baju kan.
Tapi tahukah Sahabat NOVA, membeli barang murah bisa saja cepat rusak karena kualitasnya standar, bahkan terbilang jelek. Kalau barang mahal berkualitas bagus, bisa awet 5 tahun, kenapa harus membeli yang murah yang cuma bertahan 3 bulan saja.
Niat hati mau berhemat, malah terpaksa membeli barang baru untuk menggantikan barang lama yang sudah rusak.
Pengeluaran bertambah, dan mungkin saja sifatnya mendadak dan mendesak. Jika memang mau berhemat, kita dapat membeli barang seken atau barang bekas branded. Biasanya harganya jauh lebih murah, tetapi kualitasnya oke.
Baca Juga: Masih Muda dan Kaya Raya, Ternyata Ini Cara Pintar Atur Uang yang Dilakukan Atta Halilintar
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR