NOVA.id- Gangguan pada aorta tubuh kita tak bisa dibiarkan begitu saja.
Menurut CDC, aneurisme aorta menyebabkan 9.923 kematian pada tahun 2018 dan sekitar 58% kematian karena aneurisme aorta atau diseksi aorta.
NCBI (National Center for Biotechnology Information) melaporkan bahwa insidens terjadinya diseksi aorta adalah 5-30 kasus per satu juta orang, dengan rentang usia 40-70 tahun.
Baca Juga: 4 Makanan yang Tidak Bisa Dicampur dengan Susu, Dampaknya Bahaya untuk Tubuh!
Aorta adalah bagian terbesar dari pembuluh darah arteri yang memanjang dari jantung hingga ke perut bawah.
Robeknya aorta bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) dan tidak menimbulkan gejala.
Tetapi, bila dalam dua hingga tiga jam tidak segera dioperasi, penderita akan meninggal.
Diseksi aorta dan aneurisma aorta tidak dapat dibedakan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, sehingga pemeriksaan penunjang seperti CT scan sangat diperlukan.
Baca Juga: Tak Hanya Menurunkan Berat Badan, Bersepeda Juga Punya Manfaat untuk Meningkatkan Kadar Oksitosin
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR