NOVA.id - Sejak beberapa bulan yang lalu, para peneliti di berbagai belahan dunia berlomba-lomba melakukan penelitian untuk menemukan vaksin virus corona.
Sembari menunggu penelitian tersebut, masyarakat diminta untuk #IngatPesanIbu agar tetap patuh pada protokol kesehatan #3M yaitu jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan dengan sabun.
Belakangan, tahap uji coba sudah mulai dilaksankan bahkan tak sedikit yang membuahkan hasil baik.
Salah satunya adalah uji coba vaksin corona yang dilakukan perusahaan farmasi Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech SE.
Baca Juga: Prof Wiku: Pengujian Vaksin Covid-19 Bertahap, Mengutamakan Keamanan dan Efektivitas
Hasil uji coba awal mereka menunjukkan tingkat kesuksesan mencapai lebih dari 90 persen.
Para peneliti dan pejabat pemerintah menyambut baik kabar tersebut agar bisa menanggulangi pandemi secepatnya.
Kendati demikian, proses uji coba vaksin membutuhkan verifikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Mengenal Sosok Sri Rezeki Hadinegoro, Pejuang Vaksin di Tengah Pandemi Covid-19
"Kabar ini membuat saya sangat bahagia. Sangat melegakan bisa menyaksikan perkembangan penelitian vaksin Covid-19," ujar Peter Horby, profesor penyakit menular baru di Universitas Oxford.
Melansir Reuters, Pfizer dan BioNTech mengklaim belum ada laporan efek samping yang serius pada uji coba tersebut.
Dengan demikian, dua perusahaan ini meminta pada Amerika Serikat untuk segera memberikan izin edar.
Baca Juga: Uji Coba Masih Berlangsung, Vaksin Covid-19 di Indonesia akan Dibagi Berdasarkan Prioritas
Sehingga diharapkan pada Desember nanti sudah ada aturan yang jelas soal penggunaannya.
Jika mendapat izin dari pemerintah, produsen bisa mengedarkan sekitar 50 juta vaksin untuk 25 juta orang.
Lalu pada 2021, Pfizer dan BioNTech menargetkan akan memproduksi 1,3 miliar vaksin virus corona.
Baca Juga: Suami Tania Nadira Pamer Suntik Vaksin, Benarkah Vaksin Covid-19 Sudah Masuk Indonesia?
View this post on Instagram
Pfizer dan BioNTech menargetkan usia 16 hingga 85 tahun untuk mendapatkan vaksin ini terlebih dahulu.
Pada minggu ketiga November ini, data lanjutan mengenai efek samping virus tersebut akan dilaporkan.
Jika tidak ada gangguan, maka pemangku kebijakan di Amerika Serikat akan memproses data tersebut selama beberapa minggu sebelum diterima.
Sahabat NOVA, jangan lupa untuk patuhi protokol kesehatan #3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) selama menunggu hasil vaksin tersebut.
Baca Juga: Mengenal Norovirus, Virus Baru yang Ditemukan di China dengan Gejala Diare dan Muntah-Muntah
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR