Sayangnya, produksi telur ayam ternak di Indonesia cukup berisiko.
Sebuah hasil investigasi dari LSM internasional, Equitas Global, sebuah organisasi perlindungan konsumen dan kesejahteraan hewan telah menemukan adanya praktik bisnis yang berisiko memunculkan pandemi baru lewat praktik kandang telur baterai.
Praktik bisnis tersebut menjadikan ternak ayam petelur tinggal di dalam kandang yang sangat sesak dan sempit hingga kesulitan untuk bergerak hingga menimbulkan kecacatan.
Hasil investigasi LSM internasional ini menemukan terdapat sejumlah pemasok telur di Indonesia yang memasok telur ayam bagi salah satu pemain ritel ternama di Indonesia, di bawah perusahaan global Ahold Delhaize.
Praktik kandang telur baterai bahkan menjadikan kotoran ayam menumpuk dan burung-burung liar beterbangan, sehingga sangat berisiko memunculkan penyebaran mutasi flu burung.
Bonnie Tang, campaign manager dari Equitas, menyebutkan, “Data dari United Nations Environment Programme (UNEP) memperlihatkan tiga dari empat penyakit menular baru pada manusia adalah zoonosis.”
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR