Sosialisasi serta penyuluhan juga disebut dr Jane harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari, sehingga masyarakat sudah mendapatkan informasi yang cukup mengenai program tersebut, pelaksana program imunisasi ini juga harus profesional di bidangnya.
“Kalau tidak memiliki pengalaman sebelumnya akan gawat. Jadi penting sekali untuk imunisasi yang akan datang, jangan sampai orang yang tidak mengerti sama sekali dalam hal kampanye imunisasi ini diberi tugas dan tanggung jawab”, ujar dr. Jane.
Lebih lanjut, dr Jane juga menjelaskan bahwa kader imunisasi desa juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pelayanan imunisasi.
“Jadi kader-kader imunisasi ini harus dipakai, boleh ditambah dari unsur pramuka, karang taruna, dan petugas siskamling”, ujar dr. Jane.
Untuk mencegah kekhawatiran dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat, dr Jane berpesan agar sosialisasi harus ditekankan pada perbedaan vaksin dengan obat. Jangan sampai masyarakat menganggap vaksin merupakan obat yang diberikan pada orang sehat.
“Masyarakat harus mengetahui vaksin jauh berbeda dengan obat. Karena vaksin akan diberikan kepada orang sehat, oleh sebab itu syarat vaksin dibuat sangat ketat. Kalau kita beruntung mendapat imunisasinya, jangan ditolak, justru bersyukur kalau mendapat vaksin COVID-19,” tutup dr Jane.
Hingga vaksin tiba, masyarakat juga diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol 3M guna mencegah paparan Covid-19 sejak dini.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | covid-19.co.id |
Penulis | : | Content Marketing |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR