NOVA.id - Pandemi yang belum usai membuat sebagian orang hilang pekerjaan utamanya. Sehingga, banyak orang yang banting stir menjadi pebisnis "dadakan" guna memenuhi kebutuhan harian.
Ya, di area Jakarta sendiri masih diterapkan PSBB Transisi untuk meminimalisir penularan virus corona.
Selain di rumah saja, kita juga harus #ingatpesanibu dan lakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Baca Juga: Jadi Pahlawan Bagi Diri Sendiri dengan Melek Finansial Sejak Dini
Memang, guna mengurangi penyebaran virus corona ditambah pula ketidakmampuan pelaku usaha untuk terus memperkerjakan karyawannya membuat sebagian orang harus hilang mata pencaharian.
Walau begitu, keinginan masyarakat untuk wirausaha meningkat. Penelitian Google-Kantar menyurvei 990 perempuan dan 510 laki-laki dalam dua bulan pertama 2020 tentang alasan mereka memilih untuk bekerja serta hal-hal yang penting bagi mereka saat mencari pekerjaan.
Penelitian ini, yang berjudul “Advancing Women in Entrepreneurship,” menemukan bahwa 49% perempuan menyatakan diri sebagai pewirausaha dengan bisnis yang mereka jalankan sendiri saat ini, sedangkan 45% berkata baru ingin berwirausaha.
Baca Juga: Trend Penjualannya Sedang Naik, Yuk Lihat Prospek Jual Sayur di Masa Pandemi
Dari sisi laki-laki, 61% dari mereka berkata sudah menjadi pewirausaha dan 34% menyatakan ingin berwirausaha.
Apakah Sahabat NOVA ingin memulai bisnis sendiri?
Lizzie Parra selaku Founder & CMO dari BLP Beauty dan Oshin Hernis selaku Head of Communications Sayurbox membagikan beberapa kiat yang dapat diadaptasikan oleh para pelaku bisnis rumahan dalam mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi:
Baca Juga: Bisnis Online Lesu karena Pandemi? Coba 5 Cara Ini untuk Mengembangkan Usaha
1. Perdalam ide bisnis dan lakukan riset pasar.
Pandemi menyebabkan perubahan aktivitas dan kebutuhan masyarakat. Cari produk apa yang banyak dibutuhkan masyarakat saat ini.
Pastikan agar ide bisnis yang dimiliki dapat menjawab kebutuhan pasar yang ingin dituju dengan tepat dan sesuai.
Baca Juga: Bisnis Kesehatan dan Kecantikan Tumbuh 3 Kali Lipat, Kemenkop Gelar Kirana Nusantara, Seperti Apa?
2. Mulai bisnis dari ketertarikan diri sendiri.
Selain dari mencari insight akan ketertarikan dan kebutuhan masyarakat secara umum, akan lebih memudahkan apabila bisnis rumahan dimulai dari hobi ataupun ketertarikan calon pelaku bisnis.
Jangan khawatir apabila hobi atau ketertarikan yang dipunyai memiliki pangsa pasar yang kecil, karena lebih baik memulai dengan fokus pangsa pasar kecil agar bisnisnya dapat berkembang dengan lebih terarah.
Baca Juga: Rahasia Sukses Donat Bahagia, Jualan Resep 13 Tahun Sampai Untung Ratusan Juta
3. Tentukan target konsumen dan maksimalkan channel online.
Tentukan secara spesifik target konsumen bisnis. Ingat, tidak semua orang dapat menjadi target dari produk atau jasa.
Kemudian, karena semua orang sebagian besar melakukan kegiatan berbelanja mereka secara online, online presence jadi sangat penting dalam membangun bisnis.
Online platform seperti Shopee dapat diandalkan untuk memulai bisnis, di mana para pebisnis dapat menggunakan fitur-fitur Shopee dan mengikuti kampanye dan promo yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Tips Tingkatkan Produksi Bisnis hingga Cara Dapatkan Pinjaman Modal di Era New Normal
4. Pilih logo dan packaging produk yang merepresentasikan bisnis.
Logo dan packaging merupakan cara kamu untuk membedakan bisnis yang kita miliki dengan bisnis-bisnis lainnya.
Secara tidak langsung branding mampu memberikan banyak manfaat, termasuk dalam mempengaruhi psikologi calon konsumen melalui tulisan, label, keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan dan informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen.
Baca Juga: Butuh Modal Usaha di Masa PSBB? Perhatikan Hal Ini saat Ajukan Pinjaman ke Fintech Lending
5. Packaging yang ramah lingkungan tidak selalu mahal.
Bekal pengetahuan yang cukup tentang cara produksi dan pengemasan yang baik akan menghasilkan produk yang aman, bermutu dan berkualitas, serta memenuhi standar untuk dipasarkan.
Meski demikian, memilih kemasan yang ramah lingkungan tidak harus mengorbankan desain. Desain yang kreatif dan bijaksana justru akan dapat meringankan beban produk, mengurangi sampah lingkungan serta mengurangi biaya pengiriman.
Bahkan, mitos tentang biaya packaging ramah lingkungan yang lebih mahal pun hanya mitos, lho! Para pelaku bisnis dapat mencari berbagai produk kemasan ramah lingkungan seperti paper bag, paper box (kardus), telo bag (pengganti plastik sekali pakai yang berbahan dasar singkong), dan lainnya di e-commerce.
Baca Juga: Cuma dengan Modal Rp500 Ribu, 5 Bisnis Ini Bisa Jadi Pilihan untuk Tambah Uang Jajan!
Namun, tak lupa kita ingatkan untuk terus #ingatpesanibu dan patuhi 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Apabila tak ada kegiatan penting yang mengharuskan kita untuk ke luar rumah, sebaiknya kita tetap di rumah aja.
Bersama, kita bisa melawan virus corona.
Selamat membangun usaha!
KOMENTAR