NOVA.id – Setiap tahunnya kita memperingati Hari Gizi Nasional pada 25 Januari.
Hari Gizi Nasional selalu menjadi momentum untuk mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia.
Sayang, faktanya hingga kini stunting, wasting, obesitas, dan kurangnya konsumsi zat gizi mikro sehingga berujung pada anemia masih menjadi permasalahan gizi utama di Indonesia.
Baca Juga: 5 Kesalahan Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Gagal Diet, Wajib Cek!
PT Ajinomoto Indonesia sebagai perusahaan produsen bumbu yang sangat peduli dengan asupan nutrisi dengan gizi seimbang untuk seluruh masyarakat turut berkontribusi dalam momentum Hari Gizi Nasional tahun 2021.
Acara yang mengangkat tema Remaja Sehat, Bebas Anemia ini diusung oleh Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.
Pada tahun ini, PT Ajinomoto Indonesia turut mensponsori rangkaian acara Hari Gizi Nasional 2021 tersebut.
Baca Juga: 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Tak Bisa Diabaikan, Begini Kata Dokter
Salah satu bentuk kontribusi PT Ajinomoto Indonesia lainnya, yang telah berjalan sejak 2018 dan konsisten dilakukan hingga kini dalam mengatasi permasalahan gizi adalah dengan inisiasi School Lunch Program (SLP).
“Untuk mengatasi permasalahan gizi, PT Ajinomoto Indonesia mengambil pendekatan holistik. Bermitra dengan IPB, kami memprakarsai School Lunch Program untuk menyediakan makan siang dengan gizi seimbang untuk para santri di pesantren di Bogor,” ungkap Katarina Larasati, Public Relations Manager Ajinomoto Indonesia.
Katarina melanjutkan, “Tidak hanya itu, kami juga memberikan edukasi tentang nutrisi yang tepat, (Pola Hidup Bersih Sehat) PHBS, dan pentingnya olahraga.”
Baca Juga: Anak Obesitas Diberi Obat Penurun Berat Badan, Apakah Diperbolehkan?
Adanya momen Hari Gizi Nasional pada 25 Januari diharapkan juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa permasalahan gizi anak di Indonesia masih ada.
“Kami berharap program ini tidak hanya merubah status gizi anak-anak Indonesia menjadi lebih baik, namun PHBS mereka juga ikut lebih baik, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” tuturnya.
Hingga 2020, sudah ada dua pesantren yang menjadi pilot project dan menerima manfaat dari program ini, yakni Pondok Pesantren Darussalam & Pondok Pesantren Darul Falah, Bogor.
Baca Juga: Bukan Hanya Wortel, 5 Makanan Enak Ini Juga Bisa Menjaga Kesehatan Mata
Dr. Rimbawan, dosen dari IPB, sekaligus Project Leader SLP bersama PT Ajinomoto Indonesia memaparkan adanya pengurangan status anemia dan peningkatan status gizi pada para penerima program SLP.
“Dari pemberian makan siang, hasil yang signifikan adalah peningkatan asupan gizi yang terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin C. SLP juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin santri, serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan,” ujar Dr. Rimbawan.
Tak hanya itu, status gizi santri yang semula gemuk juga berkurang menjadi normal setelah menjalankan SLP.
Baca Juga: Ingin Melanjutkan Studi Master ke Jepang? Raih Beasiswa Ajinomoto, Ini Caranya
“Ada juga beberapa santri yang semula underweight, namun setelah ada SLP terjadi peningkatan status gizi ke arah normal. Selain itu, SLP juga dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan PHBS secara signifikan,” lanjutnya.
Menurut Dr. Rimbawan, pada dua pesantren yang telah menerima SLP juga beberapa kali ditemukan kasus skipping meal (melewatkan makan), yang salah satu alasannya adalah karena rasa makanan kurang enak dan variasinya terbatas.
Penggunaan Bumbu Umami seperti Masako®, Sajiku®, dan Saori® dari Ajinomoto, membantu memperbaiki cita rasa dan variasi menu.
Baca Juga: Kerjasama dengan Baznas, Ajinomoto Turut Tanggulangi Pandemi Covid-19
View this post on Instagram
Dengan begitu, bisa menurunkan kejadian skipping meal sehingga anak-anak menjadi lebih berselera untuk makan dan asupan gizinya pun meningkat.
“Saya rasa pemenuhan asupan gizi anak usia sekolah ini menjadi penting, terutama di masa pandemi covid-19,” jelas Dr. Rimbawan.
Saat ini kita dihadapkan dengan tantangan baru di mana para siswa dan santri ini melaksanakan Study From Home (SFH).
Baca Juga: Hangatkan Suasana di Rumah dengan Menu Lezat dan Bergizi di Sini
“Hal ini menjadikan tanggung jawab utama pemenuhan gizi anak sekolah bertumpu pada orangtua di rumah, sehingga channel edukasi gizi yang semula ditujukan kepada guru harus diubah sasarannya menjadi orangtua,” lanjutnya.
Dr. Rimbawan menjelaskan, “Ini menjadi tantangan karena tidak semua keluarga memiliki sumber daya teknologi dan kemampuan untuk menggunakan teknologi yang sama, dengan kondisi kekuatan jaringan yang berbeda-beda, kita harus bergerak cepat mencari solusi agar edukasi gizi mengenai cara pemenuhan gizi anak sekolah dapat sampai pada orangtua dengan baik.”
Dengan kondisi yang ada saat ini, PT Ajinomoto Indonesia berkomitmen untuk tetap memberikan kontribusi terhadap pengentasan masalah gizi di Indonesia dengan mensosialisasikan konsep SLP ke sekolah-sekolah lainnya.
Baca Juga: Bumbu Nasi Goreng Kecap dari Ajinomoto, Masak Makin Praktis dan Nikmat
Selain itu, untuk memberikan inspirasi baru bagi para ibu yang berperan penting dalam menyiapkan makanan bergizi seimbang bagi keluarga, kegiatan Dapur Umami® Online Cooking Class dihadirkan.
Kegiatan ini mengadaptasi menu-menu yang ada dalam program SLP, tapi didemokan oleh chef yang berpengalaman, sehingga dapat lebih menggugah selera untuk menyantap menu tersebut.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR