Pakar tidur mengatakan bahwa pria dan wanita yang kurang tidur mendapati libido lebih rendah dan kurangnya minat pada seks.
Energi yang terkuras, rasa kantuk, dan ketegangan adalah sebagian besar penyebabnya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada 2002, menunjukkan banyak pria dengan sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah.
Baca Juga: Kreasi Cokelat untuk Dinner di Hari Valentine, Coba Buat Crepe Gulung yuk!
Dalam jajak pendapat Sleep in America tahun 2005, orang yang didiagnosis depresi atau kecemasan cenderung tidur kurang dari enam jam di malam hari.
Kebanyakan orang pernah mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur.
Namun, ternyata kurang tidur kronis juga dapat menyebabkan kulit kusam, garis-garis halus, dan lingkaran hitam di bawah mata.
Ketika tidak cukup tidur, tubuh melepaskan lebih banyak hormon stres kortisol.
Dalam jumlah berlebih, kortisol dapat memecah kolagen kulit, protein yang menjaga kulit tetap halus dan elastis.
Baca Juga: Kreasi Cokelat untuk Dinner di Hari Valentine, Coba Buat Crepe Gulung yuk!
Kurang tidur tampaknya terkait dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, hingga mungkin juga obesitas.
Menurut sebuah studi tahun 2004, orang yang tidur kurang dari enam jam sehari hampir 30 persen lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam.
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR