NOVA.id – Tinggal di negara tropis dengan suhu udara dan tingkat kelembapan tinggi, membuat kita butuh mengenakan pakaian yang nyaman.
Untuk itu, produsen pakaian lokal snugg., sangat memahami kebutuhan masyarakat Indonesia.
Snugg. memproduksi pakaian yang mengadopsi teknologi khusus sehingga menjadi anti bau, anti bakteri, dan anti air.
Baca Juga: NOVA Usung Movement Pilih Lokal Aja untuk Ajak Masyarakat Cinta Produk Dalam Negeri
Berbahan jersey yang 100% terbuat dari katun, seri Jersey Tech keluaran snugg. berfokus memberikan kenyamanan bagi para pemakai.
Snugg. didirikan oleh Elisabeth Kurniawan dan Catherine Halim.
Keduanya memiliki latar belakang ekstensif dalam bidang consumer brands, retail, dan teknologi.
Baca Juga: Tips Pilih Produk Lokal Berkualitas di e-Commerce ala Febby Rastanty
Berangkat dari pengalaman kerja di bidang consumer tech dan retail selama lebih dari 13 tahun, Elisabeth telah mendirikan jaringan belanja eksklusif The Shonet serta mendapatkan sembilan juta user dan 11.500 jejaring di industri fashion dan kecantikan.
Sebelumnya ia turut membangun media daring gaya hidup perempuan Popbela.com.
Ia bahkan pernah berkarir di berbagai merek ternama seperti Saint Laurent, Van Cleef & Arpels, dan Cartier.
Baca Juga: Sogan Batik, Terinspirasi dari Kekuatan Terpendam Para Perempuan
Catherine pun berkompetensi dalam bidang manajemen dan pemasaran, serta saat ini telah mendirikan bisnis kedai kopi KISAKU bersama teman-temannya.
Tidak hanya itu, karena saat ini ia juga sering memberikan pelatihan bisnis dan pemasaran, berkolaborasi dengan perusahaan lokal dan internasional.
Semua pengalaman kerja tersebut memicu keinginan Elisabeth dan Catherine untuk membuat sebuah produk fashion berbasis teknologi.
Baca Juga: Terkena Dampak Pandemi, Omzet Mad Bagel Malah Tumbuh Hingga 270 Persen
“Kami sadar bahwa menciptakan sebuah produk fashion berkualitas premium tidak hanya membutuhkan desain apik, tapi juga pemahaman intensif terkait bisnis, produk, dan tentunya kanal teknologi yang akan membantu meningkatkan pemasaran,” jelas Elisabeth Kurniawan, founder snugg.
Bakteri akan lebih mudah berkembang pada kisaran suhu 4°C - 60°C, dan tumbuh dua kali lipat lebih banyak setiap 20 menit.
Baca Juga: Rekomendasi Brand Fashion Lokal yang Tawarkan Batik Modern Berkualitas
Sementara data dari 84 stasiun pengamatan BMKG mengatakan bahwa suhu rata-rata bulan Januari 2021 di Indonesia adalah 26.5°C.
Menjelang musim kemarau yang biasa terjadi pada bulan April hingga Oktober, suhu akan meningkat hingga 34°C - 36°C dengan kelembapan udara berkisar pada 80 – 100%.
Perpaduan antara suhu udara dan tingkat kelembapan udara tinggi membuat tubuh lebih banyak menghasilkan keringat agar suhu tubuh tetap terjaga normal.
Baca Juga: Pilih Lokal Aja: Rekomendasi Skincare Bahan Alami dan Harga Terjangkau
Keringat pada dasarnya tidak berbau, tetapi perpaduan keringat dan bakteri pada kulit bisa menyebabkan bau badan.
“Kami ingin menciptakan sebuah pakaian yang mampu memberikan kenyamanan bagi tiap pemakai,” jelas Elisabeth.
Suhu udara di Indonesia cenderung tinggi, tetapi hujan yang turun tanpa henti juga membuat masyarakat membutuhkan pakaian hangat yang bisa membuat mereka merasa nyaman saat beraktivitas.
Baca Juga: Rekomendasi Dress dari Evernoon, Bisa Kembalikan Suasana Liburan
“Namun kami paham bahwa pakaian hangat seringkali memicu keringat berlebih, yang ketika berpadu dengan bakteri pada kulit bisa menimbulkan bau badan,” katanya.
Berkeringat adalah hal yang lazim terjadi di negara tropis, tetapi saat bau badan dan bakteri timbul, maka hal tersebut akan mengganggu kesehatan pemakai dan kenyamanan orang di sekitarnya.
“Oleh karenanya kami menggunakan bahan jersey yang 100% terbuat dari katun, serta memiliki keunggulan nyaman dipakai, mudah menyerap keringat, dan cepat kering, sehingga membuat pakaian menjadi anti bau,” jelas perempuan yang pernah pernah bergabung bersama Ride Jakarta dan Bank HSBC ini.
Baca Juga: Rekomendasi Work at Home Wear Nyaman dengan Bahan Ramah Lingkungan
View this post on Instagram
“Dipadu dengan teknologi anti air yang mencegah percikan air menempel pada pakaian, serta anti bakteri untuk mengurangi risiko penularan penyakit di masa pandemi, kami berharap agar ketiga teknologi ini bisa membantu meningkatkan tingkat kenyamanan pemakai,” tambahnya.
Snugg. memahami kebutuhan masyarakat Indonesia akan pakaian yang nyaman untuk tetap #dirumahaja.
Untuk itu selain mengadopsi teknologi anti bau, anti bakteri, dan anti air, tiap baju keluaran snugg. dirancang sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan bagi tiap pemakai.
Baca Juga: Luncurkan Koleksi Terbaru, Louvre Paris Beri Diskon Hingga 50%
Hangat di musim hujan, dan cepat menyerap keringat di musim kemarau.
Kemudian ketika perlu keluar untuk berbelanja keperluan rumah tangga, teknologi anti bakteri dan anti air akan melindungi sang pemakai secara lebih baik.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR