NOVA.id - Gastroesophageal reflux disease (Gerd) belakangan semakin sering disebut oleh masyarakat.
Namun, tak sedikit orang yang masih keliru antara Gerd dengan sakit maag.
Secara definisi, sakit maag adalah luka yang terjadi pada lapisan lambung atau usus dua belas jari.
Baca Juga: Redakan Kembung dan Sembelit dengan Olahan Teh Herbal Buatan Sendiri
Gejala maag pada umumnya seperti kembung, mual, muntah-muntah, dan kurang nafsu makan.
Sementara Gerd terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman.
Keduanya memang sama-sama merupakan gangguan pencernaan. Namun, apa perbedaannya?
Baca Juga: Kepala Pusing Ternyata Bisa Disebabkan Asam Lambung Naik, Ini Penjelasannya
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroentero hepatologi, Dr dr Nella Suhuyanly SpPD-KGEH, menjelaskan, sakit maag dan Gerd sebetulnya memiliki mekanisme patofisiologi yang lebih kurang sama.
Namun, belakangan Gerd dianggap berbeda karena ada beberapa pasien yang mengalami keluhan khas Gerd, tetapi tanpa keluhan di ulu hati yang menjadi ciri khas sakit maag.
Salah satunya adalah heartburn.
Baca Juga: Wajib Ikuti, Posisi Tidur Ini Bisa Bantu Kurangi Asam Lambung Naik
Heartburn adalah gejala spesifik Gerd yang membuat seseorang merasakan panas di dada atau terkadang juga merasakan asam di pangkal leher.
"Secara prinsip, sebenarnya pengobatannya lebih kurang sama," papar Nella dalam Instagram Live bersama Eka Hospital BSD, Selasa (2/3/2021).
Meski begitu, Nella menambahkan, pada Gerd ada kelainan mekanik, di mana katup di perbatasan kerongkongan dan lambung lemah sehingga mudah terjadi refluks jika isi makanan di dalamnya berlebih.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Sehat dan Mudah Didapat untuk Penderita Maag
Beberapa pasien bahkan kerap mengeluhkan rasa terbakar di tenggorokan, sensasi seperti dicekik, hingga kesulitan bernapas.
Banyak pasien Gerd juga disertai kecemasan sehingga, begitu gejala muncul, sering kali penderitanya merasa kesulitan beraktivitas dan tubuhnya menjadi lemas.
"Stres sering kali menyebabkan asam lambung gampang sekali naik."
Baca Juga: Jadi Primadona Saat Puasa, Ternyata Ini 5 Alasan Kurma Baik untuk Kesehatan Tubuh
"Kemampuan untuk mengoordinasi atau mengontrol asam lambung itulah yang kami sebagai klinisi gastro berusaha mengajarkan bahwa enggak apa-apa, jangan panik," ungkapnya.
Salah satu pemeriksaan sederhana yang umum dilakukan adalah melalui kuesioner. Namun, pada beberapa kasus, pemeriksaan endoskopi mungkin diperlukan.
Kondisi seperti apa yang membuat kita memerlukan pemeriksaan endoskopi?
Baca Juga: 3 Tips Puasa bagi Penderita Maag agar Tetap Sehat, Simak Penjelasannya
View this post on Instagram
Nella menyebutkan, setidaknya ada empat kondisi yang perlu diperhatikan:
1. Ada keluhan yang tidak bisa diobati dengan obat.
2. Terjadi penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
3. Mual dan muntah berat.
4. Pendarahan, baik melalui muntah darah maupun buang air besar (BAB) berdarah.
Baca Juga: Bukan Penyakit Pencernaan Biasa, Ini Penyebab Kembung yang Patut Diwaspadai!
"Itu terutama alarm symptoms yang kami pakai selama masa pandemi," ungkapnya.
Jika Sahabat NOVA memiliki keluhan terkait saluran pencernaan, cobalah mengetahui terlebih dahulu tentang beberapa gejala penyakit saluran pencernaan, seperti sakit maag dan Gerd.
Jika membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, segera hubungi dokter.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Sakit Mag dan Gerd
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR