NOVA.id - Tahukah Sahabat NOVA kalau ada susu sapi tipe A2?
Yup, susu sapi A2 ini ternyata punya manfaat untuk kesehatan, lo.
Profesor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food dari Lincoln University, Selandia Baru hadir pertama kali di Indonesia dalam acara PDGKI yang bertema “A Closer Look in Malnutrition and Malabsorption: The Acknowledgment of Beta-Casein A2’s Benefit” belum lama ini.
Memiliki pengalaman dan kepedulian terhadap manfaat besar susu sapi A2 atau dalam bahasa ilmiah disebut beta-kasein A2, mengungkapkan fakta-fakta terbaru tentang susu sapi A2.
Baca Juga: Rekomendasi Susu Fitness, Cocok untuk Program Diet dan Latih Otot
Susu ini sifatnya yang mudah dicerna karena terdiri dari seratus persen beta-kasein A2, mengurangi resiko penyakit serius, dan lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Awalnya, semua sapi merupakan ‘tipe A2’. Istilah ‘A2’ mengacu pada karakteristik beta-kasein dalam susu.
Beta-kasein ialah jenis protein yang penting yang terdapat dalam semua susu mamalia.
Adanya mutasi genetika sapi membuat munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta-kasein A1 dan susu sapi A2 yang mengandung beta-kasein A2.
Baca Juga: Pangling Lihat Syahrini Dandan ala Geisha Jepang, Aisyahrani Tertawa: Kayak Foto Kalender
Beta-kasein A1 dicerna secara berbeda dibandingkan dengan beta-kasein A2. Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta-casomorphin-7 (BCM-7).
Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, diantaranya masalah pencernaan (banyak orang yang beranggapan ini adalah reaksi intoleransi laktosa.
"Padahal itu adalah intoleransi terhadap beta-kasein A1), penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun,” papar Profesor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food, Lincoln University, Selandia Baru.
Baca Juga: Jadi Teman Santai Sore Hari, Ini Resep Panna Cotta Cappuccino
Beta-casomorphin-7 (BCM-7) yang terkandung dalam susu sapi A1 dapat mengakibatkan efek jangka panjang bagi kesehatan.
Organ tubuh manusia memiliki apa yang disebut dengan reseptor mu-opioid (μ-opioid).
Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah, BCM-7 kemudian mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid dan menempel pada reseptor ini yang berakumulasi dalam jangka panjang memiliki efek negatif untuk kesehatan.
Organ yang dapat terpengaruh termasuk jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak.
Oleh karena itu, BCM-7 merupakan salah satu faktor pemicu resiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, berbagai kondisi pernapasan hingga berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental.
Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh genetika individu masing-masing. BCM-7 menyebabkan inflamasi (peradangan), baik di saluran pencernaan maupun di organ dalam. Ini juga mengarah pada kondisi autoimun dimana tubuh menyerang dirinya sendiri.
Baca Juga: Rekomendasi Susu Murni yang Bisa Membantu Kita Menjaga Imunitas Tubuh
Diabetes tipe 1 dan penyakit jantung merupakan dua contoh penyakit autoimun. Kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu dapat dipengaruhi pula oleh faktor genetik, tetapi semakin terbukti bahwa beta-kasein A1 merupakan pemicu penting.
Selain itu, BCM-7 juga dapat menyebabkan peradangan di dalam sistem pencernaan manusia.
Senyawa ini juga memperlambat jalannya makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan fermentasi laktosa (gula susu) yang menyebabkan kembung, sakit perut, mual dan rasa tidak nyaman pada perut atau biasa dikenal dengan intoleransi laktosa.
Baca Juga: 4 Kesehatan Tubuh yang Bisa Terjadi Saat Kita Mengurangi Konsumsi Susu
Solusi untuk mengurangi resiko terhadap permasalahan kesehatan ini adalah dengan mengurangi konsumsi susu sapi biasa (A1) 100%.
Susu sapi A2 yang hanya memiliki kandungan beta-kasein A2 sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.
"Saat tubuh mengkonsumsi susu sapi A2 dan mencerna beta-kasein A2 tidak akan terbentuk senyawa BCM-7 sehingga tidak akan menimbulkan efek pada kesehatan manusia, seperti rasa tidak nyaman pada perut ataupun resiko penyakit serius lainnya,” tambah Profesor Keith.
Baca Juga: Rekomendasi Susu Murni yang Bisa Membantu Kita Menjaga Imunitas Tubuh
Pada awal tahun 1990-an, anak-anak Samoa yang tinggal di Selandia Baru terkena penyakit diabetes tipe-1 sehingga diperlukan suntikan insulin setiap harinya.
Akan tetapi di Kenya, anak-anak yang mengkonsumsi susu sapi dalam jumlah yang tinggi justru tidak terkena penyakit tersebut.
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan oleh Profesor Bob Elliott, ditemukan bahwa susu sapi di Kenya mengandung beta-kasein A2.
Baca Juga: Ini 5 Sumber Kalsium Alami Selain Susu, Salah Satunya dari Jeruk!
Oleh karena itu, jelas bahwa penyebab utamanya bukanlah berapa banyak susu sapi yang dikonsumsi, namun berapa banyak kandungan beta-kasein A1 yang dikonsumsi.
Kandungan proporsi beta-kasein A1 di dalam susu sapi di berbagai negara sangat bervariasi.
Dalam hal ini, menunjukkan bahwa tingkat diabetes tipe-1 di berbagai negara berkorelasi sangat erat dengan jumlah kandungan beta-kasein A1 yang dikonsumsi oleh manusia.
Baca Juga: Rutin Minum Susu Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Segini Takaran untuk Diminum Setiap Harinya
Susu sapi A2 juga memiliki kebaikan untuk kekebalan tubuh manusia karena konsentrat protein yang diproduksi secara alami terbukti meningkatkan glutathione intraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada manusia, Air Susu Ibu (ASI) juga hanya mengandung 100% beta-kasein A2 tanpa ada kandungan beta-kasein A1 sehingga tidak menimbulkan masalah pada bayi dan meningkatkan imunitas tubuh bayi.
Ilmu pengetahuan baru selalu menjadi perdebatan, oleh karena itu awalnya susu sapi A2 merupakan sesuatu yang kontroversial.
Baca Juga: Ini 5 Sumber Kalsium Alami Selain Susu, Salah Satunya dari Jeruk!
Lihat postingan ini di Instagram
"Penemuan ini membuat industri susu menjadi khawatir dan mereka berupaya untuk menyangkal hal ini. Namun, seiring waktu berjalan, industri susu mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2,” tutup Profesor Keith.
Melalui rangkaian edukasi pada berbagai pihak atas temuan tersebut diharapkan lebih banyak yang peduli mengembangkan produk dengan 100% susu sapi A2 agar masyarakat dunia lebih sehat dan membantu mengurangi tingkat penyakit kronis.
Cara mengenali produk susu sapi A2 adalah dengan memperhatikan kemasan di mana biasanya produsen akan mencantumkan keterangan dibuat dari susu sapi A2.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR