NOVA.id – Ada tantangan yang dihadapi masyarakat di Asia termasuk di Indonesia, dalam meningkatkan kesehatan dan ada peran teknologi untuk menjawab tantangan tersebut, khususnya di masa pandemi.
Hal ini terungkap dalam studi The Pulse of Asia - The Health of Asia Barometer, kolaborasi antara Prudential Corporation Asia dan perusahaan jasa keuangan di Inggris, The Economist Intelligence Unit.
Studi yang melibatkan 5.000 orang dewasa di 13 pasar di Asia antara Agustus dan September 2020 tersebut mengungkap bahwa keterbatasan finansial serta akses ke fasilitas kebugaran dan olah raga menjadi dua tantangan terbesar bagi masyarakat di Asia, termasuk Indonesia, dalam upaya meningkatkan kesehatan mereka selama setahun ke depan.
Baca Juga: Mengapa Perlu Asuransi Penyakit Kritis Padahal Ada BPJS Kesehatan?
Dalam hal kesiapan menghadapi krisis akibat kondisi medis, hanya 29% responden dari Indonesia yang mengaku siap menghadapi tantangan tersebut, paling rendah dibanding tingkat kesiapan masyarakat di negara Asia lainnya.
Di sisi lain, studi ini juga mengungkap peran teknologi digital untuk menjawab tantangan serta kesenjangan kesehatan.
Hasil studi mengungkap bahwa tingkat penerimaan teknologi kesehatan digital pribadi di Indonesia lebih tinggi dibanding negara Asia lainnya, dengan lebih dari setengah (54,3%) responden dari Indonesia terbuka untuk pemanfaatan teknologi ini.
Baca Juga: Inilah Solusi Proteksi Keuangan Terhadap Penyakit Kritis Perempuan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR