Lebih tinggi lagi antibodinya jika bergejala sedang, parah, bahkan kritis. Namun kalau kritis pilihannya dua, berhasil mengalahkan sehingga sembuh dan punya antibodi tinggi, atau kalah akhirnya meninggal.
Titer antibodi penyintas Covid ini tergantung pada masing-masing orang dan kondisi yang dihadapi. Sehingga titer antibodinya ada yang bertahan 3-8 bulan, setelah itu turun.
Kalau herd immunity karena vaksinasi ini tidak tercapai, penularan akan terus terjadi. Dan kalau penularan terus terjadi, potensi mutasi virus juga akan terus terjadi.
Sebab, mutasi virus itu sesuatu yang normal, karena virus memang cenderung bermutasi. Terutama kalau penularannya terus berlangsung. Jadi selain cakupan vaksinasi yang masih kecil, ada juga risiko mutasi virus.
"Kalau kita ingin ingin mencegah mutasi, yang harus dilakukan adalah mencegah penularan yang terus menerus terjadi itu," jelas Dr. Erlina.
Baca Juga: Manfaat Kemangi untuk Kesehatan Tubuh, Ternyata Bisa Mencegah Kanker
Immunomodulator
Dokter Gatot mengatakan, orang yang telah dilakukan vaksinasi responnya bisa macam-macam. Tergantung usia, gender, kualitas gizi, memiliki penyakit penyerta, dan stres.
Orang yang usianya muda dibandingkan dengan yang tua, respon atau titer antibodi yang dibentuk lebih rendah yang berusia lebih tua. Karena orang tua mengalami penurunan fungsi. Salah satunya fungsi imun yang menurun.
Perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Orang dengan gizi bagus respon antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan yang bergizi buruk.
Orang yang memiliki penyakit penyerta, kemampuannya untuk membentuk antibodi juga lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki penyakit penyerta.
Baca Juga: Cara Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung untuk Menjalankan Puasa
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR