NOVA.id - Masak dalam porsi besar kerap menjadi pilihan bagi kita yang ingin menghemat waktu.
Hal itu pun membuat kita menghangatkan sisa makanan berkali-kali karena makanan tidak langsung habis.
Misalnya, sisa makanan di pagi hari akan disimpan terlebih dahulu lalu dihangatkan untuk makan malam.
Baca Juga: Tips Masak Cepat untuk Pemula agar Membuat Tempe Goreng Selalu Renyah
Jika makanan belum habis, kita mungkin akan menghangatkannya lagi pada keesokan harinya.
Namun, tahukah Sahabat NOVA kalau memanaskan makanan terlalu sering itu ternyata bisa berbahaya, lo!.
Pasalnya, menghangatkan makanan berkali-kali bisa mempengaruhi kandungan gizi yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Rekomendasi Lip Liner Lokal yang Bisa Bantu Perbaiki Bentuk Bibir
“Kalau kita mau membuat makanan yang sehat itu usahakan kurangi sistem penghangatan,” kata Travelling Chef Wira Hardiyansyah dalma webinar, Rabu (23/06), dikutip dari Kompas.com.
Kalaupun harus menghangatkan makanan, usahakan untuk melakukannya maksimal dua kali saja.
"Sebaiknya kita memasak suatu makanan itu sekali masak sesuai kebutuhan. Jadi tidak ada proses menghangatkan,” sambung Wira.
Hal serupa juga disampaikan konsultan nutrisi dan wellness dari Nutrifood Moch. Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC.
Diwartakan Kompas.com, gizi pada sayuran yang dihangatkan berkali-kali akan berkurang signifikan, apalagi kandungan vitamin c dan B.
Dikutip dari Bobo, menghangatkan kembali makanan berulang kali bisa menurunkan kandungan 50-80 persen vitamin C.
Baca Juga: Tips Masak Cepat untuk Pemula: Membuat Nasi Bakar yang Gurih ala Chef
View this post on Instagram
Bukan hanya itu, enzim dan antioksidan juga bisa hilang karena proses pemanasan berulang kali.
Oleh karena itu, untuk makanan berbahan baku sayuran, sebaiknya dihangatkan maksimal satu sampai dua kali saja.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR