2. "Mama cuma bercanda kok!"
Mengungkapkan lelucon kepada anak bisa semakin mendekatkan diri kita dengannya dan ini merupakan usaha yang cukup baik.
Namun, adakalanya beberapa orangtua "menggoda" anaknya dengan mengungkapkan lelucon yang menyinggung perasaannya seperti, "Jangan duduk di kursi itu.
Kamu, kan, gendut, nanti patah lho!" Meski kata-kata itu diungkapkan dengan nada bercanda, akan terasa 'menyakitkan', terutama bagi anak yang sedang beranjak remaja.
Baca Juga: Yuk Kenali dan Pahami Emosi Anak Berdasarkan Perkembangannya
Sebagai orang tua, selayaknya memberikan dukungan dan kasih sayang padanya dengan cara yang lebih dewasa. Tidak perlu memaksa diri untuk lucu di depan anak-anak.
3. "Lihat tuh, kakakmu!"
Membandingkan beberapa anak di keluarga akan membuat dirinya merasa tidak berharga dan selalu di-anak tiri-kan.
Ungkapan di atas tidak efektif untuk mengubah sikapnya yang buruk agar bisa sebaik kakaknya.
Baca Juga: Si Kakak Mulai Senang Ikut-Ikutan Berdandan, Gimana Sikap Kita?
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR