Tentu hal ini akan punya risiko buruk bagi tubuh dan kembang anak, baik dalam kehidupan seksual atau relasinya di masa depan karena saling beririsan.
Belum lagi, ada juga risiko anak menjadi kecanduan.
Maka itu, kurang tepat rasanya menjadikan atau menilai video porno sebagai sarana pendidikan seksual untuk anak.
Sekalipun dengan sengaja mendampinginya menonton.
“Saya juga setuju sesuai kayak KPAI bahwa memang nonton pornografi itu tidak disarankan. Memang dilarang. Lagipula, dalam mengajarkan pendidikan seks, akan menjadi sangat tidak lengkap dan tepat kalau sumbernya dari pornografi,” ujar Astrid.
Toh, ada banyak cara lain yang lebih positif, kok.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR