NOVA.id - Ada beragam cara yang bisa kita lakukan untuk memberikan pendidikan seks pada anak kita.
Penyanyi lawas, Yuni Shara pun punya caranya sendiri dalam membesarkan kedua putranya yang sudah beranjak remaja.
Ia mencoba menjadi orangtua yang memiliki pemikiran terbuka, bahkan termasuk saat tak sengaja memergoki sang anak menonton konten video porno.
Baca Juga: Temani Anak Nonton Film Dewasa, Yuni Shara Kena Semprot KPAI
Alih-alih marah dan melarang, Yuni justru mengizinkan dan ikut menemani anaknya menonton video tersebut.
Yuni mengaku hal ini ia lakukan sebagai bentuk pendidikan seks bagi anak-anaknya.
Tepatkah?
Baca Juga: Bolehkan Anak Nonton Film Dewasa, Yuni Shara Bahkan Ikut Menemani: Kita Jadi Teman
Dalam masalah ini, respon Yuni Shara tidak bisa langsung kita hakimi atau juga mentah-mentah kita ikuti.
Pasalnya, respon yang muncul pasti juga terkait dengan nilainilai yang dianut dalam keluarganya.
Tentu akan berbeda di setiap keluarga.
Baca Juga: Hindari Kesalahan Ini Agar Makin Pintar Atur Uang Dana Pendidikan Anak
“Jadi mungkin pada saat itu, itu adalah solusi yang menurut Mbak Yuni adalah yang paling tepat buat dia. Tapi, tidak bisa digeneralisasikan untuk keluarga lain. Jadi, karena Mbak Yuni nonton porn sama anak remajanya, terus kita juga nonton porn bareng sama anak kita. Ya enggak begitu juga,” Astrid WEN, M.Psi, Psikolog., psikolog anak.
Lagipula, menurut Astrid, sejatinya menonton video porno bukanlah bagian dari pendidikan seksual untuk anak.
Bukan tanpa sebab, konten pornografi sering kali melanggar norma, merusak gambaran seksual yang sehat, dan mengandung unsur kekerasan.
Baca Juga: Bukan Hal Tabu, Pendidikan Seks Memang Harus Diajarkan Sejak Dini!
View this post on Instagram
Tentu hal ini akan punya risiko buruk bagi tubuh dan kembang anak, baik dalam kehidupan seksual atau relasinya di masa depan karena saling beririsan.
Belum lagi, ada juga risiko anak menjadi kecanduan.
Maka itu, kurang tepat rasanya menjadikan atau menilai video porno sebagai sarana pendidikan seksual untuk anak.
Sekalipun dengan sengaja mendampinginya menonton.
“Saya juga setuju sesuai kayak KPAI bahwa memang nonton pornografi itu tidak disarankan. Memang dilarang. Lagipula, dalam mengajarkan pendidikan seks, akan menjadi sangat tidak lengkap dan tepat kalau sumbernya dari pornografi,” ujar Astrid.
Toh, ada banyak cara lain yang lebih positif, kok.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR