Hal itu berkaitan dengan nasi tumpeng yang berbentuk kerucut jadi representasi dari puncak gunung atau konsep Ketuhanan.
Dalam Kitab Tantupanggelaran (kitab dari zaman Majapahit) diceritakan saat Pulau Jawa berguncang, Batara Guru dalam konsep Hindu memerintahkan membawa puncak Mahameru di India untuk menstabilkan Pulau Jawa dan jadilah Gunung Semeru di Jawa Timur.
Puncak Mahameru itu yang kemudian dipercaya jadi letak para Dewa. Manusia pun memahami konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi, serta berada di puncak, seperti halnya puncak gunung.
Baca Juga: 4 Tips Mudah Masak Telur Rebus agar Matang Sempurna Tanpa Cacat
Makna nasi tumpeng tersebut itulah yang dianggap bisa jadi simbol sujud syukur, merayakan sesuatu, dan permohonan terhadap Tuhan.
Itulah mengapa nasi tumpeng bisa jadi elemen penting dalam perayaan Kemerdekaan RI misalnya.
Manusia, dalam hal ini masyarakat Indonesia, bersyukur atas kemerdekaan yang dinikmati.
Selain itu, manusia juga memohon agar Indonesia selalu dalam keadaan aman, sentosa, sejahtera, murah sandang pangan, dan lepas dari bencana. Tumpeng ini jadi representasi Ketuhanan.
Baca Juga: Makan Buah atau Nasi Dulu, Mana yang Lebih Baik? Ini Jawabannya
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR