Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid menjelaskan alasannya.
Vaksin booster atau vaksin ketiga ini sementara hanya untuk nakes dan tenaga pendukungnya karena mereka memiliki risiko yang jauh lebih tinggi, terutama pada saat merawat pasien-pasien yang ada di puskesmas, rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya.
Diketahui bahwa keputusan kemenkes atas dosis ketiga vaksin ini juga melihat data mengenai kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan dan juga kematian pada periode pandemi di tahun 2021 ini.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Anak Yatim yang Terdampak Pandemi Covid-19
Sebanyak 5 persen dari tenaga kesehatan yang mendapat vaksinasi lengkap dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada periode April-Juni 2021.
Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi pada periode Januari-Maret 2021 yakni jumlahnya hanya 0,98 persen.
Selain itu, efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah perawatan akibat Covid-19 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Baca Juga: 4 Fakta Seputar Vaksin Covid-19 Sinovac yang Perlu Diketahui
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR