“Banyak juga yang mulai berjualan jamu hanya melihat sekilas, misalnya tutorial dari YouTube tanpa ada edukasi yang cukup. Makanya, saya memutuskan untuk membuka kelas jamu yang teredukasi. Selain ada materi pembuatan jamu, diajarkan juga bagaimana agar menjadi profit,” tutur Jeng Ratu pada NOVA.
Menurutnya, soal jamu ini, setiap waktu kepercayaan orang bisa berubah-ubah.
Sehingga, jika praktiknya tidak dilakukan dengan benar akan mengancam keberadaan jamu itu sendiri.
Baca Juga: Wisata ke Surabaya Wijib Cicipi Rekomendasi Kuliner Lokal Ini
Misalnya, karena tingkat kesembuhan dengan jamu tidak akurat atau praktiknya hanya coba-coba, bisa membuat orang tidak percaya lagi dengan khasiat jamu.
Alhasil, jamu yang dijual tidak laku di pasaran dan membuat banyak pedagang jamu gulung tikar.
“Tapi kalau yang dipelajari secara saintifik, sudah dipelajari dengan benar, insyaallah itu akan akurat. Ukuran, takaran, akurasi, itu sudah diperhitungkan. Kadang-kadang, misalnya ada yang minum jamu, kok, enggak ada dampaknya? Ya, karena tidak tahu praktiknya yang benar, hanya mengejar profit saja,” ujarnya.
Baca Juga: Wisata Bandung The Great Asia Africa, Sensasi Keliling 7 Negera
View this post on Instagram
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR