NOVA.id - Setiap hari dari aktivitas rumah tangga, pasti kita menghasilkan yang namanya sampah organik.
Sampah sisa makanan seperti sayuran atau buah-buahan, bumbu dapur yang sudah tak terpakai, hingga dedaunan yang rontok di halaman rumah.
Asal tahu saja, di antara banyaknya sampah di Indonesia, setidaknya lebih dari 50 persen atau sekitar 60 persen merupakan sampah organik.
Baca Juga: Ajifol, Terobosan Ajinomoto untuk Dukung Budidaya Tani Berkelanjutan
Jika tidak diolah dengan tepat, bukan hanya menimbulkan bau tidak sedap, tapi juga berbahaya.
Pasalnya, sampah organik bisa menghasilkan gas metana yang berisiko menciptakan ledakan dan juga pemanasan global.
Langkah kecil yang kita lakukan, tentu saja dapat membantu mengurangi risiko bahaya yang bisa terjadi.
Maka itu, banyak masyarakat yang mulai mengolah sendiri sampah organiknya.
Baca Juga: Akuaponik Bercocok Tanam dan Budidaya Ikan Bermodal Rp20 Ribu
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR