"Kami harap kemitraan ini memberi nilai tambah bagi penanganan pandemi COVID-19 di Jawa Tengah, terutama bagi kelompok rentan,” tutur John Leigh, Team Leader AIHSP.
Kemitraan tersebut diawali dengan semiloka terkait komunikasi risiko dan komunikasi publik dengan tujuan melakukan persiapan pembuatan materi komunikasi risiko COVID-19 bagi kelompok disabilitas, serta membahas isu-isu yang dihadapi kelompok tersebut dalam penanganan pandemi dan vaksinasi COVID-19 di Jawa Tengah.
Edy Supriyanto, Ketua LIDi Jawa Tengah menyatakan, ”Bertepatan dengan Hari Disabilitas Nasional pada bulan ini, kami menyambut baik kesadaran terhadap terpenuhinya pemeliharaan kesehatan terhadap penyandang disabilitas yang semakin meningkat."
Baca Juga: Ini Kata Kemenkes Soal Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Anak Usia 6-11 tahun
"Kita memerlukan lebih banyak materi informasi yang dapat diakses oleh teman-teman dengan hambatan penglihatan atau teman-teman tuli."
"Selain itu, kita memerlukan lebih banyak informasi dengan substansi yang sesuai dengan kebutuhan keseharian dan komorbiditas penyandang disabilitas, sehingga informasi terkait dengan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 bisa dipahami.”
Diskusi terkait penyusunan materi komunikasi risiko dan komunikasi publik yang inklusif ini menghadirkan pakar dari Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) Indonesia, sebuah organisasi yang fokus pada kesejahteraan sosial, perlindungan sosial, penguatan ekonomi masyarakat, layanan penyelamatan dan respon kemanusiaan.
Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Bakal Dimulai 1 Januari 2022, Berikut Estimasi Biaya Bagi Masyarakat
View this post on Instagram
KOMENTAR