NOVA.id - Bisnis FnB atau food and beverage kini marak digemari para pelaku bisnis di Indonesia.
FnB jadi idola para pelaku bisnis karena peluang dan potensinya yang menjanjikan.
Salah satunya Kata Oma, bisnis makanan lokal yang sudah berdiri sejak 3 tahun ini.
Baca Juga: Pentingnya Brand Purpose dalam Membangun Bisnis agar Berkelanjutan, Ini Kata Ahli
Kata Oma berdiri tahun 2018 dan berfokus pada produksi makanan.
Camilan lokal telur gabus jadi produk unggulan Kata Oma.
Berawal dari kebiasaan keluarga untuk membuat makanan yang terjamin mutunya, Kata Oma berkembang jadi usaha bisnis dan semakin berkembang.
"Awalnya telur gabus jadi camilan keluarga. Ide membuat camilan keluarga yang enak, bernutrisi dan higienis," jelas Furiyanti, founder Kata Oma.
Baca Juga: Inovatif dalam Kembangkan Renovasi dan Konstruksi, Nippon Paint Resmi Akuisisi
View this post on Instagram
Di tahun 2018 Furiyanti bersama beberapa rekannya kemudian serius menekuni usaha produksi camilan telur gabus.
Usahanya pun tidak langsung melejit karena ia dan tim Kata Oma memulai jualan lewat reseller.
Hingga sekarang ini telur gabus produksi Kata Oma sudah bisa masuk di beberapa minimarket di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, Furiyanti memilih FnB karena melihat peluang dan potensinya.
Baca Juga: Bisnis Kecantikan Berawal dari Hobi, Ini Kisah di Balik Gladios Store
Ia meyakini jika bisnis makanan dan minuman tidak akan padam hingga ke depannya.
"Secara singkat FnB sangat menjanjikan. Potensi ke depannya juga masih ada," tambahnya.
Furi, sapaan akrabnya, menambahkan jika keistimewaan telur gabus Kata Oma terletak di keaslian resep dan komitmennya menjaga kualitas produk lewat bahan-bahan alami.
"Tentu saja ini camilan lokal dengan resep asli sejak tahun 1980an dan menggunakan bahan-bahan yang alami juga, tanpa pengawet, pewarna," pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Septirini Sekar Nusantari |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR