Sejarah Lembaga Eijkman
Pada 1888 pemerintah Belanda mendirikan Genneskundig Laboratorium, yakni sebagai Laboratorium Penelitian Patologi dan Bakteriologi.
Laboratorium ini dipimpin oleh Christiaan Eijkman sebagai direktur pertama pada 15 Januari 1888.
Saat itu, Eijkman berhasil melakukan penemuan besar mengenai hubungan antara kekurangan vitamin B1 dan penyakit beri-beri.
Baca Juga: Peneliti Sebut Ada 5 Gejala Varian Omicron yang Sering Dirasakan Pasien, Apa Saja?
Pada 1929 Eijkman mendapatkan Hadiah Nobel atas karya hasil penemuannya yang menjadi dasar konsep penemuan vitamin.
Pada 1938 saat peringatan 50 tahun berdirinya lembaga ini, nama Eijkman ditetapkan sebagai nama resmi lembaga sebagai bentuk penghargaan terhadap Christiaan Eijkman.
Kepala Laboratotium Medis Pusat dipimpin oleh Prof. Dr. Achmad Mochtar.
Pada saat itu, Lembaga Eijkman merupakan pusat pengobatan tropis yang terkenal di dunia, namun pada 1960 lembaga ini ditutup karena gejolak ekonomi dan politik di Indonesia.
Baca Juga: Masjidil Haram di Mekah Kembali Menerapkan Social Distancing karena Kasus Covid-19 Meningkat
View this post on Instagram
KOMENTAR