Para peneliti telah memperingatkan bahwa peristiwa-peristiwa ini, yang secara ilmiah disebut 'peristiwa rekombinasi', mungkin terjadi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah memperingatkan bahwa Omicron bukan varian terakhir Covid-19.
"Ketika virus bersirkulasi memasuki tahun ketiga pandemi, dunia akan melihat lebih banyak lagi (varian virus corona)."
"Jadi, sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir yang akan Anda dengar," kata Dr Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Covid-19 Program Darurat Kesehatan WHO, dilansir dari Tribunnews.
Untuk varian Omicron sendiri, ada beberapa alasan transmisinya sangat efisien (cepat menular).
View this post on Instagram
Pertama, mutasi yang dimilikinya. Virus bisa menempel pada sel manusia dengan lebih mudah.
Varian Omicron memiliki mutasi yang memungkinkannya melakukan itu.
Kedua, manusia memiliki apa yang disebut pelarian imun.
Ini berarti, orang bisa terinfeksi ulang, baik jika mereka terinfeksi sebelumnya ataupun telah divaksinasi.
Ketiga, replikasi Omicron ada di saluran pernapasan bagian atas manusia, dan itu berbeda dari Delta dan varian lainnya, termasuk strain asli yang ada di saluran pernapasan bagian bawah, di paru-paru.
Baca Juga: Keringat Berlebih di Malam Hari Jadi Gejala Baru Varian Omicron
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | kontan,Tribun Bali |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR