“Semua ini sambil memperkenalkan rasa baru melalui makanan yang lezat dan seimbang sesuai dengan tradisi dan preferensi masing-masing negara, dan ini dibuktikan dengan ulasan positif dari para siswa," tambahnya.
Makan lebih banyak sayuran dan mengurangi konsumsi produk hewani juga berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik dan dapat membantu mencegah masalah kronis umum seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Daging sapi dan daging ayam telah dikaitkan dengan kondisi yang sering terjadi seperti penyakit divertikular, polip usus besar atau penyakit kandung empedu, di samping penyakit lainnya.
Tidak hanya makan lebih banyak makanan nabati lebih sehat, tapi mengganti produk berbasis hewani dengan hidangan nabati juga secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca, mencegah deforestasi, dan melestarikan serta melindungi sumber daya air.
"Ini sangat penting untuk membantu mengurangi perubahan iklim, salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini," catat Prakosa.
"Dengan menawarkan lebih banyak makanan nabati, institusi bekerja sama menciptakan model makanan baru untuk kebaikan umat manusia dan menjamin masa depan planet kita sembari menyediakan staf dan siswa mereka makanan yang dapat dinikmati semua orang," kata Prakosa.
Baca Juga: Tarif Listrik Non-Subsidi Naik Juli 2022 Mendatang, Ini Golongan yang Terdampak
Institusi-institusi dan para siswa yang tertarik dapat mengunjungi dan mendaftar di situs web www.nutrisiesokhari.org untuk menerima informasi lebih lanjut tentang program ini. (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR