Baca Juga: Tergiur Investasi Tas Hermes? Pelajari 8 Perbedaan Ini Agar Tak Tertipu Barang Palsu
Emas
Berbeda dengan investasi saham atau properti yang cenderung harganya jatuh saat terjadi krisis, harga logam mulia dalam bentuk emas justeru mengalami kenaikan.
Sejarah membuktikan bahwa di saat krisis terjadi harga emas selalu naik tajam karena dianggap sebagai satu-satunya instrumen investasi yang paling aman.
Dalam kurun waktu 20 tahun, harga emas batangan mengalami tren kenaikan yang cukup siknifikan yaitu dari USD 283 per troy ons menjadi USD 1900an per troy ons, bahkan saat ini harganya hampir menyentuh USD 2000 sebagai akibat dari adanya perang Rusia dan Ukraina.
Walaupun harganya cenderung naik terus di saat krisis, namun beberapa konsultan keuangan justeru meminta investor untuk membelinya sebagai bagian dari diversifikasi portofolio investasinya.
Ada beberapa alasan mengapa emas batangan menjadi pilihan investasi yang menarik untuk jangka panjang, terlepas membelinya di saat kondisi normal atau saat pandemi.
Pertama, emas batangan sangat likuid dan bila dibutuhkan dapat dijual sewaktu-waktu.
Kedua, mudah disimpan dan dibawa serta tidak memerlukan pencatatan khusus.
Ketiga, emas batangan merupakan mata uang universal yang bisa diterima dimana saja tanpa ada aturan maupun catatan khusus.
Keempat, emas batangan tetap aman dalam kekuasaan pemiliknya walaupun harganya mengalami penurunan.
Kelima, dalam hal terjadi krisis harga emas cenderung menguat sebagai respon terhadap kekawatiran para investor terhadap ketidakpastian yang terjadi.
Sebagai contoh di saat invasi Rusia ke Ukraina, harga emas batangan menunjukkan tren kenaikan dari sekitar USD 1.800 per troy ons sampai hampir menyentuh USD 2.000 per troy ons.
SELAMAT BERINVESTASI DAN TELITI SEBELUM MEMBELI. (*)
Penulis | : | Dr. Agus Sugiarto |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR