Itulah fakta nyata yang terjadi di lapangan yang bisa menjadi pelajaran bahwa berinvestasi di saat krisis justeru bisa mendapatkan keuntungan besar apabila kita jeli melihat saham apa yang memiliki kemampuan “rebound” cepat setelah krisis berlalu.
Baca Juga: Hindari Tipu-Tipu Affiliator, Kenali Ciri-Ciri Flexing dalam Investasi
Properti
Investasi dalam wujud properti memang menjadi impian bagi semua orang, namun karena diperlukan modal yang besar maka tidak setiap orang mampu melakukannya.
Bagi yang memiliki uang cukup besar, tidak ada salahnya menempatkan uangnya pada properti seperti rumah, apartemen, kos-kosan dan ruko.
Di saat pandemi berlangsung harga properti di pasar primer tidak banyak mengalami penurunan harga, namun demikian tetap menjadi tujuan investasi yang menguntungkan bila dilihat dari sisi yang lain.
View this post on Instagram
Di awal terjadinya pandemi covid-19, pasar properti primer mengalami penurunan penjualan, sehingga para pengembang rumah baru akan memberikan diskon besar-besaran maupun promo cara pembayaran yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan kondisi normal.
Kondisi serupa terjadi di pasar sekunder, harga properti juga menurun di saat pandemi, karena pemiliknya butuh uang untuk membiayai usahanya ataupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Banyak pakar keuangan mengatakan bahwa di saat krisis lebih disarankan untuk membeli properti sekunder sebagai investasi jangka panjang, karena harganya telah mengalami penurunan yang sangat tajam.
Penurunan harga properti di pasar sekunder tersebut bisa sampai 20%-30%, bahkan untuk beberapa daerah dan jenis properti tertentu turunnya bisa sampai 40%-50%.
Anjloknya harga yang sangat tajam tersebut belum tentu bisa terjadi dalam situasi normal, sehingga apabila kita memiliki dana berlebih tidak ada salahnya diinvestasikan ke sektor properti.
Salah satu keuntungan berinvestasi di sektor properti bukan hanya mendapatkan keuntungan dari harga yang cenderung selalu naik terus dalam jangka panjang, namun juga dapat disewakan apabila belum dimanfaatkan.
Penulis | : | Dr. Agus Sugiarto |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR