Pasalnya, di tengah ekonomi yang masih sulit di tengah pandemi, hampir semua kebutuhan pokok naik.
Hal ini tidak dibarengi dengan adanya peningkatan pendapatan yang cukup.
Pernyataan Luhut juga menuai kontra dari anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengatakan, Luhut tidak sepatutnya bicara soal rencana kenaikan BBM jenis Pertalite, Premium dan gas LPG 3 Kg.
Menurutnya, karena masalah itu bukan urusannya sebagai Menko Marves dan belum pernah dibahas DPR.
"Pernyataannya membuat resah dan meneror masyarakat dengan serentetan ancaman kenaikan harga-harga sumber energi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Mulyanto, Senin (04/04), dilansir dari Tribunnews.
Terlebih selama ini Menko Sri Mulyani masih berusaha mempertahankan harga pertalite dan LPG 3 kilo di titik yang stabil.
"Apalagi kalau gas LPG 3 kg dan Pertalite juga ikut dinaikan, yang merupakan hajat hidup orang banyak. Padahal Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sendiri bilang tidak akan menaikan harga energi yang membuat market shock,” sambungnya.
Kendati demikian hingga kini belum ada pembahasa lebih lanjut mengenai wacana kenaikan harga pertalite dan LPG 3 kilo tersebut.
Baca Juga: Subsidi Upah Dilanjutkan! Simak Kriteria Peneriman Bantuan Sosial Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR