NOVA.id - Journaling atau membuat jurnal mejadi salah satu aktivitas yang belakangan menarik perhatian banyak orang, layaknya diary, kita bisa menulis apa pun, mulai dari isi pikiran, perasaan, emosi, peristiwa yang baru saja dialami, hingga rencana yang akan dilakukan.
Bukan tanpa alasan, secara medis journaling memang terbukti bermanfat untuk menjaga kesehatan mental, mulai dari memperbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah, hingga membantu tidur lebih nyenyak.
Manfaat dari membuat jurnal ini sudah dirasakan oleh Kooswardini Wulandari (33) yang sudah 2 tahun belakangan konsisten melakukan hal tersebut.
“Kalau journaling tanpa metode itu sudah cukup lama, belasan tahun sejak kuliah, tapi yang
intensif dengan metode journaling itu sejak pandemi 2020 karena keadaan sendirian di
Singapura enggak bisa ketemu keluarga karena ada pembatasan dari pemerintah,” ujar perempuan yang biasa disapa Dini ini.
Baca Juga: Begini Cara Self Healing dengan Metode Journaling, Mau Coba?
Saat sendiri itulah Dini mulai memproses semua hal yang ia takutkan, di mana satu per satu-satu ia selsaikan dengan dimulai menuliskan hal tersebut dalam jurnalnya.
Ya, journaling ternyata mampu memberikan kita ruang khusus untuk memproses kejadian-kejadian yang kita alami dan menuangkan kecemasan yang ada di dalam pikiran.
Tanpa disadari, menulis jurnal bisa menjadi cara mengidentifikasi alasan kenapa kita merasa cemas. Dini sendiri mulanya tertarik dengan journaling ini setelah membaca sebuah buku yang berjudul The Artist’s Way yang ditulis oleh Julia Cameron.
“Aku memulai dari metode dia, cukup melelahkan karena di dalam bukunya itu dia breakdown jadi 12 minggu setiap pagi. Dan salah satu alat yang digunakannya adalah morning page. Morning page adalah: kita setiap pagi bangun tidur langsung menulis 3 halaman enggak putus selama 12 minggu,” tuturnya.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Emosi: Rekomendasi 5 Kegiatan Art as Therapy di Rumah
Setelah merasakan manfaat dari journaling, kini Dini pun aktif membuka kelas sharing session terkait journaling ini. Ia juga aktif menuliskan hal terkait journaling ini dalam akun instagramnya @bersendiri.
Kata Dini, “Dari sharing session yang aku lakukan, energinya akan berbeda jika kita melakukannya secara bersama-sama misalnya sama-sama mau healing atau ada fasilitatornya. Karena melakukan sendiri itu butuh ekstra motivasi ya, sama kayak olahraga di rumah. Belum lagi kalau tiba-tiba di tengah jalan jadi enggak semangat.”
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR