“Saya belum menghitung semuanya,” ucap dia. Budhi sebelumnya juga mengungkapkan bahwa kamera CCTV di rumah Kadiv Propam mati sudah sejak dua minggu lalu.
Meski tidak ada rekaman kamera CCTV, Budhi memastikan bahwa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan terus menyelidiki kasus tersebut.
"Kami tidak berhenti sampai di situ. Secara scientific crime investigation kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain," ucap dia.
Di sisi lain, menurut Ketua RT 05/RW 01 Seno Sukarto, sejumlah polisi sempat mengganti dekoder kamera CCTV di kawasan perubahan tersebut, Sabtu (9/7/2022).
Aksi penggantian dekoder kamera CCTV itu dilakukan satu hari setelah adanya aksi baku tembak antara dua anggota Polri, Brigadir J dan Bharada E, di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, tapi alat (dekoder) CCTV yang di pos. Itu (diganti) hari Sabtu, saya tahu hari Senin. Iya (polisi) tidak pakai seragam," ujar Seno saat ditemui, Rabu (13/7/2022).
Seno mengatakan, ia tidak mengetahui pasti alasan polisi mengganti dekoder kamera CCTV yang posisinya berada di pos komplek polri tersebut.
Baca Juga: Terjerat Kasus Dugaan Penyekapan, Nindy Ayunda Mangkir Dipanggil Polisi
"Sampai sekarang saya ketemu aja (polisi yang mengganti) juga tidak. Terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT," ucap Seno.
Seno menegaskan, sejumlah kamera CCTV yang berada di komplek polri dipastikan aktif saat aksi baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu terjadi. Sejumlah kamera CCTV itu mengarah ke jalan perumahan.
"Kamera CCTV di luar masih aktif. Tidak tahu kalau di dalam (rumah warga). Kecuali kalau yang punya CCTV di dalam rumah mati, kita yang memperbaiki," ucap Seno.
Seno mengaku sempat menegur sekuriti karena tak menanyakan alasan kedatangan sejumlah anggota Polri ke rumah Ferdy Sambo.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR