Namun, kata Seno, sekuriti itu mengaku takut dan khawatir salah apabila menanyakan maksud kedatangan sejumlah polisi di rumah Ferdy Sambo.
"Memang satpam juga saya tanya, 'Kamu kok tidak mau periksa?'. Mereka takut salah. Jadi dia juga takut," ucap Seno.
Seno menambahkan, petugas keamanan Kompleks Perumahan Polri itu juga mengaku sempat mendengar suara letusan pada Jumat sore. Namun, sekuriti mengira itu hanya suara petasan.
Apalagi di saat bersamaan, sebagian umat Islam merayakan momen malam takbir Idul Adha. Selama ini, Seno mengatakan, Kompleks Polri memang kerap merayakan momen hari besar dengan memasang petasan.
"Itu (suara petasan saat jelang hari besar) biasa. (Petasan) saya taruh di pos saya bilang, sudah untuk diledakkan, sehingga sekitar masyarakat sekitar kompleks pada lihat," ucap pensiunan Polri dengan pangkat terakhir inspektur jenderal (irjen) itu.
Baca Juga: Nikita Mirzani Didatangi Polisi Diduga karena Laporan Dito Mahendra, Apa Kasusnya?
5. Akun WhatsApp dan medsos keluarga Brigadir J diretas
Menurut pengakuan ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, nomor WhatsApp serta akun media sosial miliknya, istri, serta kakak korban diretas tak lama setelah peristiwa terjadi.
Samuel menunjukkan pesan pada aplikasi WhatsApp di ponselnya yang bertuliskan,
'Kami menemukan upaya login yang biasanya tidak Anda gunakan. Kami sudah mengunci akun Anda untuk mengamankannya'.
"Orang itu mau menyelidiki kami, mencari sesuatu terkait almarhum untuk mengaitkannya dengan kami," kata Samuel di rumah duka, di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa (12/7/2022).
Dalam keterangannya, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan meminta kelaurga Brigadir J melapor ke polisi mengenai dugaan peretasan akun WhatsApp dan media sosial.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR