"Oleh karena itu, penting sekali seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengue, melalui 3M plus, hingga vaksinasi dengue," tambah Dr. Erni.
Vaksinasi Dengue bagi Anak-anak
Pada anak, yakni rentang usia 5-14 tahun, gejala yang dialami juga tak ubahnya orang dewasa. Gejala yang dapat berlangsung selama 7 hari ini dapat mengancam jiwa di tiap jamnya.
Hingga saat ini dengue tetap menjadi penyebab kematian cukup tinggi pada anak di Asia, termasuk Indonesia.
Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi Tropis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan, "Melihat kecenderungan dengue yang meningkat dari tahun ke tahun, melakukan pencegahan penyakit dengue sedini mungkin merupakan langkah strategis dan vital yang harus dilaksanakan."
"Selain program 3M Plus, masyarakat juga perlu didorong untuk dapat melakukan vaksinasi dengue. Pencegahan inovatif ini merupakan sebuah upaya pencegahan yang terpadu."
Vaksin Dengue Tetravalen ini telah mendapatkan persetujuan dari Badan POM untuk setiap individu berusia enam hingga 45 tahun, tanpa memperhatikan status dengue sebelumnya sehingga tidak diperlukan skrining.
Perkembangan Studi Klinis
Berdasarkan studi klinis pivotal fase 3, efikasi Vaksin Dengue Tetravalen untuk mencegah dengue secara keseluruhan adalah sebesar 62% setelah tiga tahun.
Sementara efikasinya untuk mencegah rawat inap akibat virus Dengue yakni sebesar 83.6% setelah tiga tahun.
Takeda terus mengedukasi masyarakat akan bahaya dengue, pentingnya upaya pencegahan dengue seperti vaksinasi dengue yang telah disetujui oleh BPOM RI serta mengajak masyarakat untuk bergabung dalam kampanye “Jentik Jari” yang menandakan semangat cegah dengue dengan cermat.
Baca Juga: 5 Langkah Pencegahan dan Penularan Demam Berdarah Pada Anak, Jangan Salah Langkah!
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR