NOVA.id - Saat ini, content creator menjadi salah satu pekerjaan yang populer.
Tak sedikit anak muda yang ingin menjadi content creator, salah satunya di paltform Youtube.
Ya, menjadi content creator merupakan salah satu inspirasi mendapat uang dari membuat konten menarik.
Namun, sebelum konten bisa menghasilkan uang, kita harus melakukan monetisasi terlebih dahulu, seperti mengajukan izin pemasangan iklan kepada Google Adsense.
Menurut Head of Ads Marketing, Google Indonesia Yolanda Sastra, iklan digital yang efektif itu haruslah seimbang, antara kualitas kreatif dan perencanaan media.
Sebaliknya, Yolanda mengatakan, jika materi iklan baik, tetapi perencanaannya buruk, maka tidak akan berhasil mendorong monetisasi.
Hal yang sama juga terjadi jika perencanaan baik tetapi materi iklannya buruk.
Yolanda menjelaskan, pengiklan YouTube dapat memperoleh manfaat dengan berfokus pada 4 pendorong utama efektivitas.
Empat hal tersebut yakni materi iklan, campuran format iklan, jangkauan dan frekuensi, serta (yang dicari) pemirsa.
Yolanda mengungkapkan, YouTube banyak digunakan untuk berbagi saran atau tips.
Misalnya, cara memperbaiki mobil, menata rambut, atau membuat rumah boneka.
Baca Juga: Jadi Inspirasi, Ini 4 Manfaat Obat Kumur untuk Membersihkan Rumah
“Apa pun (iklan/video) yang Anda jual, berapa pun anggaran yang Anda miliki, kemungkinan besar akan ada pemirsa di YouTube yang tertarik,” jelasnya.
Nah, lantas bagaimana cara mengoptimalkan Ads alias iklan?
Menurut Yolanda, pertama-tama, membiasakan diri dengan cara merancang iklan mereka agar menjadi yang pertama di YouTube.
Hal ini bisa dengan melalui prinsip materi iklan yang menarik, memiliki merek yang jelas, menghubungkan pelanggan, dan dilakukan secara langsung.
“Setelah kampanye dijalankan, dibutuhkan pengukuran dan eksperimen. Lakukan pengujian ulang sebagai langkah penting dari perencanaan media yang efektif dan sesuai untuk pesan dan audiens target,” tambah Yolanda.
Setelah itu, Sahabat NOVA disarankan untuk melakukan percobaan.
Misalnya, perhatikan bagaimana konsumen mengubah kebiasaan konsumsi media mereka.
Di YouTube, 25 juta orang Indonesia menonton video di layar TV.
Dalam sebuah studi baru, iklan YouTube di layar TV lebih relevan (59 persen) daripada iklan di TV linier atau aplikasi streaming lainnya.
Menurut temuan dalam laporan SEA e-Conomy, rata-rata 37 persen orang Indonesia menggunakan aplikasi video-on-demand setidaknya sekali seminggu.
Yolanda mengatakan, dengan perubahan ini, audiens menentukan apa yang membuat konten kreatif yang baik.
Baca Juga: 4 Inspirasi Menggunakan Warna Hitam di Ruangan, Simak Tipsnya Menurut Feng Shui
Channel yang memanfaatkan video pendek dan video berdurasi lebih panjang mengalami peningkatan waktu tonton dan pertumbuhan pelanggan secara keseluruhan, dibandingkan dengan saluran yang hanya mengunduh video berdurasi panjang.
“Saat pengiklan menambahkan aset materi iklan vertikal ke kampanye, mereka menghasilkan 10-20 persen lebih banyak konversi per dollar AS di YouTube Shorts daripada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap,” tegas dia.
Baca Juga: Inspirasi Tren Kecantikan dari Panggung Fashion Week 2023, Dari Kulit Sehat hingga Riasan Cerah
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bisa Cuan dari Konten, Simak Cara Optimalkan Ads di YouTube.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Presi |
KOMENTAR