Baca Juga: Kiat Jalin Cinta dengan Duda Beranak Remaja, Tak Cukup dengan Cinta
“Dengan catatan, tentu harus dibedakan apakah kita men-support dia untuk maju atau mengembangkan diri ini, memang betul-betul (karena) kita rindu tumbuh bersama, kita ingin berkembang, atau karena saya ingin memaksakan kehendak kita,” kata Pamela.
Jadi boleh saja menuntut, asal tujuannya memang untuk sama-sama bertumbuh, bukan karena semata-mata untuk memuaskan keinginan pribadi.
Apalagi kalau kita tahu pasangan kita tak sanggup melakukannya.
Pada akhirnya, menurut Pamela, menerima apa adanya ini memang perlu dilihat dari dua sisi.
Menerima dalam arti menerima pasangan seutuhnya, dengan kelebihan, kelemahan, termasuk dengan segala hal yang masih perlu ia kembangkan.
Baca Juga: Hati-Hati Trust Issue, Ini 5 Cara Mengatasi Rasa Curiga yang Lebay
“Menerima juga satu paket dengan apa yang sudah terjadi di hidupnya di masa lalu, termasuk juga menerima harapan-harapannya. Dan tidak menghakimi pasangan dengan apa yang sudah terjadi di masa lalunya dan tentang apa yang menjadi hal-hal yang masih ia kembangkan dan perbaiki,” pungkasnya.
Jadi, benar juga apa yang dikatakan Tulus dalam lirik lagunya, tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depan.
Dampak Menerima Apa Adanya
- Secara relasi dan individu bisa tidak berkembang.
- Semangat untuk menjadi lebih baik bisa jadi rendah.
- Hubungan berpotensi jalan di tempat dan membosankan. (*)
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR