NOVA.id - Sosok MFS yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan 2 remaja di Makassar terkenal sopan dan rajin.
Kesaksian ini diberikan oleh tetangga korban, Samsiah (50) seperti yang dikutip dari TribunMakassar.com.
"Baik sekali itu (MFS), anak kasihan. Sopan anaknya, kalau lewat pasti menyapa tante, begitu juga kalau disuruh, rajin dia," kata Samsiah.
Samsiah kemudian menceritakan jika MFS tinggal bersama ayah dan neneknya. Sementara sang ibu tengah merantau ke Malaysia untuk bekerja.
MFS ditinggal ibu merantau saat usianya 5 tahun.
"Ibunya di Malaysia merantau, kasihan, jadi tinggal sama bapaknya di rumah neneknya," ujar Samsiah.
"Kalau bapaknya itu, kadang jadi buruh bangunan, kadang juga bentor," ucap Samsiah.
Perekonomian yang sulit membuat MFS memutuskan bekerja untuk mendapat tambahan uang jajan.
MFS bekerja sebagai juru parkir di minimarket yang ada di dekat rumahnya tersebut.
Baca Juga: Pembunuhan Bocah 11 Tahun oleh 2 Remaja di Makassar Ingin Jual Ginjal dan Paru-Paru
"Kalau pulang sekolah itu, dia ke sana (minimarket), jaga parkir, biasanya sampai malam," jelasnya.
Penjelasan serupa disampaikan ayah korban, Karmin. Menurutnya, anak keduanya itu mencari uang sebagai juru parkir untuk jajan di sekolah.
"Itu hasil parkirnya dia pakai belanja juga di sekolah, kasihan," ungkap Karmin.
Nahas, hari Minggu (08/01/23) seolah menjadi hari terakhir bagi MFS bertemu dengan banyak orang.
MFS dan sepupunya yang berinisial A (12) yang sedang menjadi juru parkir di minimarket kemudian dihampiri oleh pelaku AD (17) yang mengendarai sepeda motor.
AD kemudian mengajak korban untuk membantunya membersihkan rumah dengan imbalan Rp 50.000.
MFS pun menyetujui tawaran tersebut dan ia langsung naik motor AD, meninggalkan sepupunya yang memilih tetap tinggal di halaman minimarket.
Malam datang, tapi MFS tak kunjung pulang. A memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia pun kemudian mengunjungi rumah MFS, menyampaikan kronologi hilangnya korban kepada keluarga MFS.
"A yang dia temani datang ke sini, dia bilang sama neneknya kalau MFS hilang ada yang panggil membersihkan rumah dan dijanjikan uang Rp 50.000," ujar tante korban, Erni (31).
Baca Juga: Keji! 2 Remaja di Makassar Nekat Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Jual Organ Korban
"Terus (A bilang), 'saya juga ditawari tapi saya tidak mau'," imbuhnya.
Sayangnya, setelah itu MFS tak pernah terdengar lagi kabarnya hingga akhirnya, pada hari Selasa (10/01/23), sebuah kantong plastik hitam berisi mayat ditemukan.
Setelah dilakukan penyelidikan, mayat tersebut adalah MFS.
MFS diketahui diculik dan dibunuh oleh 2 remaja berinisial AD (17) dan MF (14).
Berdasarkan keterangannya kepada pihak kepolisian, AD mengaku nekat melakukan aksi tersebut lantaran tergiur uang yang dijanjikan oleh situs jual beli organ tubuh manusia.
Akan tetapi, saat menawarkan organ yang akan dijualnya, AD tak mendapat respons dari calon pembelinya tersebut.
Pelaku juga tidak mengetahui letak ginjal dan jantung sehingga ia memutuskan untuk membuang mayat korban.
Melihat sang anak terbujur kaku, Karmin, ayah MFS meminta pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.
"Harapan kami mendapat hukuman setimpal, nyawa dibalas nyawa. Karena dia menculik anak saya dan membunuh. Sadis ini," ujar Karmin. (*)
KOMENTAR