"Itu hasil parkirnya dia pakai belanja juga di sekolah, kasihan," ungkap Karmin.
Nahas, hari Minggu (08/01/23) seolah menjadi hari terakhir bagi MFS bertemu dengan banyak orang.
MFS dan sepupunya yang berinisial A (12) yang sedang menjadi juru parkir di minimarket kemudian dihampiri oleh pelaku AD (17) yang mengendarai sepeda motor.
AD kemudian mengajak korban untuk membantunya membersihkan rumah dengan imbalan Rp 50.000.
MFS pun menyetujui tawaran tersebut dan ia langsung naik motor AD, meninggalkan sepupunya yang memilih tetap tinggal di halaman minimarket.
Malam datang, tapi MFS tak kunjung pulang. A memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia pun kemudian mengunjungi rumah MFS, menyampaikan kronologi hilangnya korban kepada keluarga MFS.
"A yang dia temani datang ke sini, dia bilang sama neneknya kalau MFS hilang ada yang panggil membersihkan rumah dan dijanjikan uang Rp 50.000," ujar tante korban, Erni (31).
Baca Juga: Keji! 2 Remaja di Makassar Nekat Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Jual Organ Korban
"Terus (A bilang), 'saya juga ditawari tapi saya tidak mau'," imbuhnya.
Sayangnya, setelah itu MFS tak pernah terdengar lagi kabarnya hingga akhirnya, pada hari Selasa (10/01/23), sebuah kantong plastik hitam berisi mayat ditemukan.
Setelah dilakukan penyelidikan, mayat tersebut adalah MFS.
KOMENTAR