NOVA.id - Masih banyak yang beranggapan bahwa ketika perempuan meminta duluan untuk hubungan intim adalah hal yang memalukan dan tidak sopan.
Seolah permintaan untuk berhubungan intim dengan pasangan adalah hak suami dan istri hanya menuruti permintaannya saja.
Padahal, istri sah-sah saja meminta "jatah" duluan terhadap suaminya. Terkadang, suami justru senang ketika mendengar inisiatif soal hubungan intim dari istrinya tersebut.
Terlebih, ketika istri meminta duluan untuk hubungan intim ternyata mendapat ganjaran besar dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam laman NU Online seperti yang diakses NOVA.id, Senin (13/02/23).
Dalam laman tersebut dijelaskan bahwa seorang perempuan yang menyiapkan diri terlebih dahulu dalam masalah hubungan intim akan mendapat kemurahan Allah yang sangat besar.
Ini didasari dari Rasulullah SAW yang pernah berpesan kepada putrinya, Siti Fathimah RA, bahwa inisiatif seorang istri dengan senang hati untuk berhubungan intim dengan suaminya memiliki ganjaran besar dari Allah SWT.
Ganjaran besar yang dimaksud adalah diampuni dosanya di masa lalu dan masa depan.
“Wahai Fatimah, Tiada seorang perempuan yang ‘menyiapkan’ diri untuk suaminya dengan senang hati kecuali seorang (malaikat) menyeru dari langit: ‘Mulailah beraksi!’ niscaya Allah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang terkemudian,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Uqudul Lujain fi Bayani Huquqiz Zaujain, [Semarang, Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 13).
Nah, Sahabat NOVA jadi tak usah malu ketika meminta duluan terhadap suami, ya.
Namun, sebelum meminta kepada suami, kita harus menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Ya, ada adab-adab yang harus dilakukan sebelum mulai hubungan intim dalam Islam.
Apa saja?
Baca Juga: Haram! Ini 3 Posisi Hubungan Intim yang Dilarang dalam Islam
1. Hubungan intim dengan niat menyenangkan suami
Baik suami maupun istri harus memiliki niat untuk menyenangkan pasangannya, termasuk dalam urusan bercinta.
Tentu, berhubungan badan dengan niat menyenangkan suami bisa menjadi ladang pahala tersendiri bagi istri.
2. Mempercantik dan membersihkan diri
Adab berhubungan intim dalam islam juga dianjurkan untuk memperindah diri masing-masing dengan berhias, memakai wewangian, serta bersiwak.
Berdasarkan sebuah hadits dari Asma’ binti Yasid radhiyallaahu ‘anha ia menuturkan,
“Aku merias Aisyah untuk Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam. Setelah selesai, aku pun memanggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau pun duduk di sisi Aisyah. Kemudian diberikan kepada beliau segelas susu. Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam meminum susu tersebut dan menyerahkannya pada Aisyah.
Aisyah menundukkan kepalanya karena malu.
Maka segeralah aku menyuruhnya untuk mengambil gelas tersebut dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” [HR Ahmad, sanad hadits ini dikuatkan oleh Al-Allamah Al-Muhadits Al-Albani dalam Adabul Zifaf].
Adapun disunnahkannya bersiwak atau menyikat gigi karena adab yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau selalu bersiwak setiap setiap hendak masuk rumah sebagaimana disebutkan oleh Aisyah radhiyallaahu ‘anha dalam Shahih Muslim.
Baca Juga: Denda Melakukan Hubungan Intim saat Sedang Berpuasa di Bulan Ramadan
3. Memakai parfum saat akan berhubungan intim
Dalam Islam sebenarnya melarang perempuan untuk memakai parfum yang terlalu menyengat atau terlalu kuat karena ini seperti mengekspos dirinya ke publik.
Namun, ketika akan bercinta dengan suami, istri boleh memakai parfum karena dapat menyenangkan suaminya dan bisa membangkitkan gairah.
Ini juga berlaku bagi sang suami untuk menyenangkan istrinya serta sebagai adab dalam membersihkan diri.
4. Membersihkan dan memperindah kamar layaknya kamar pengantin
Meningkatkan mood untuk bercinta menjadi sangat penting dilakukan. Salah satu caranya adalah membersihkan kamar tidur.
Selain itu, kita juga bisa memperindah kamar layaknya kamar pengantin, yakni memberi wewangian, mengatur ambience lampu, dan menghadirkan dekorasi lain untuk membangkitkan gairah untuk hubungan intim.
5. Meletakkan tangan ke ubun ubun istri
Hendaknya suami meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya seraya mendoakan kebaikan dengan doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya.”
[HR. Bukhari dari sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallaahu 'anhu].
Baca Juga: Malas Hubungan Intim di Bulan Ramadan karena Badan Lemas? Begini 5 Cara Menyiasatinya
6. Salat Sunnah
Disunnahkan bagi keduanya untuk melakukan salat dua rakaat bersama-sama.
Syaikh Al Albani dalam Adabuz Zifaf menyebutkan dua atsar yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Bakr Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf dari sahabat Abu Sa’id, bekat budak sahabat Abu Usaid, beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan.
Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr, dan Hudzaifah.
Abu Sa’id mengatakan, “Mereka pun membimbingku, mengatakan, ‘Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu."
Dalam riwayat Atsar yang lain Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu mengatakan, "perintahkan istrimu salat di belakangmu.”
7. Jangan Terburu Buru
Kendati istri yang meminta duluan, suami harus tetap tenang dan tidak terburu-buru.
Maksudnya di sini adalah mencumbu dan merayu sang istri sebelum melakukan hubungan badan.
Begitu pula ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, jangan pula dirinya terburu-buru meninggalkan istrinya sampai terpenuhi hajat istrinya.
Artinya, seorang suami harus memperhatikan keadaan, perasaan, dan keinginan istri. Kebahagian yang hendak ia raih, ia upayakan pula bisa dirasakan oleh istrinya.
Baca Juga: Hubungan Intim di Bulan Ramadan: Ini 4 Tips Bercinta Sebelum Sahur
Doa sebelum, saat, dan setelah berhubungan intim
Ada doa-doa yang harus dibaca selama hubungan intim berlangsung. Berikut ini doa-doanya.
Doa sebelum hubungan intim
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillahi, allahumma jannibnaas syaithaana wa jannabissyaithooni maarazaqtanaa
"Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."
Doa berhubungan badan ketika mengeluarkan cairan pria
Supaya cairan pria yang dikeluarkan dapat memberikan keturunan yang baik, berikut bunyi doanya:
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً
Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah.
"Ya Allah jadikanlah nutfah atau cairan kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh)."
Baca Juga: Hubungan Intim di Bulan Ramadan: Ketiduran dan Lupa Mandi Junub, Apakah Sah Puasanya?
Doa setelah berhubungan badan
Selesai berhubungan badan, tak lupa membaca doa berikut supaya perbuatan yang telah dilakukan memberikan manfaat dan keberkahan dari Allah SWT.
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
Alhamdulillahilladzi khala minal ma’i basyara, faj alhu nasaban wa shahra, wa kana rabbuka qadira.
"Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa.”
Ustadz Khalid Basalamah dalam tausiahnya melalui kanal youtube Kebumen Mengaji, 2 Januari 2018 mengatakan bahwa doa berhubungan badan dibaca setiap kali berhubungan intim.
Namun jika si suami lupa membaca doa dan istri ingat dan membaca doanya, amalan doa yang dibaca tetap diterima oleh Allah SWT.
Namun jika suami dan istri sama-sama lupa membaca doa berhubungan badan, amalan dari isi doa berhubungan badan tak akan didapatkan.
Semoga bermanfaat. (*)
Si Kecil Bebas Bermain di Luar dengan Serum Anti-Polusi dari Gently Sunscreen SPF50+ PA++++
KOMENTAR