NOVA.id - Mengasuh dan mendidik anak adalah proses yang panjang. Meski tidak ada ukuran pasti benar atau salah dalam mendidik si kecil, Ibu tetap harus mencari beragam informasi.
Sebab jika salah didik, dampaknya bisa fatal dan berimbas pada masa depan anak.
Psikolog Anak Desti Apryanggun dari Kalbu.co.id menyebut ada tiga cara dalam gaya komunikasi pada pengasuhan anak, yakni pasif, agresif, dan asertif.
Orang tua yang mengadopsi gaya pasif cenderung memberi kebebasan seluas-luasnya ke anak. Praktis, orang tua lebih menuruti apa yang dimaui si anak karena sulit mengungkapkan yang diinginkan.
Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit dikontrol dan sering melawan.
Sedangkan gaya agresif lebih condong memposisikan orang tua lebih dominan sehingga banyak memaksa dan menekan anak.
Orang tua yang menerapkan gaya agresif secara tak sadar kerap melontarkan kalimat perintah yang memaksa dan intimidasi agar anak menurutinya.
Berhadapan dengan orang tua dengan gaya ini akan membuat anak jadi pendiam, frustrasi, dan ada pula yang berontak lalu menunjukkan sikap agresifnya di luar rumah.
Berbeda dengan gaya pasif maupun agresif, gaya asertif berada di tengah antara keduanya. Gaya asertif lebih mengedepankan komunikasi terbuka antara orangtua dan anak, jadi di sini tidak ada yang saling mendominasi.
Tapi, Ibu harus lebih aktif untuk menggali informasi seputar kebutuhan, keinginan, dan harapan buah hati.
“Tidak hanya yang disampaikan anak, Ibu juga perlu sensitif melihat dan memahami pesan nonverbal yang diperlihatkan anak agar dapat lebih mengerti situasi yang dialaminya,” kata Desti.
View this post on Instagram
Supaya dapat maksimal mengembangkan gaya asertif, berikut beberapa cara yang disarankan oleh Desti Apryanggun.
1. Tegas bukan berarti keras
Sikap tegas diperlukan dalam mendidik anak, namun bukan berarti bersikap keras atau kasar pada anak. Tegas berarti berpegang teguh pada aturan yang sudah disepakati bersama tapi tanpa merugikan atau menyakiti siapapun.
Saat menunjukkan sikap tegas, lebih baik hindari menggunakan gestur tubuh, gaya bicara, maupun intonasi yang mengintimidasi anak.
2. Jalin komunikasi yang nyaman
Jadilah pendengar yang baik, karena dari mendengar kita bisa memahami lebih banyak. Ibu bisa membangun kebiasaan yang membuat anak lebih terbuka sehingga pandangan dan pendapatnya mau disampaikan pada Ibu.
Banyak momen yang bisa dijadikan kesempatan, misalnya dengan melakukan kegiatan pillow talk jelang tidur. Kebiasaan ini bisa meningkatkan bonding sehingga anak akan merasa nyaman menjalin komunikasi dengan Ibu.
3. Membuat konsensus (kesepakatan bersama)
Bukan hanya memberikan solusi atas situasi yang dialami anak, Ibu juga perlu mengajak anak membangun komitmen bersama.
Ketika ada suatu masalah yang dialami dan sudah ada pemecahan masalah, konsensus menjadi langkah bersama.
Sayangnya tidak semua anak bisa terbuka dan banyak bercerita kepada orang tua.
Baca Juga: AG Ditetapkan Statusnya Jadi Pelaku, Polisi Sebut Aksi Kekerasan Direncanakan
Penyebabnya adalah waktu komunikasi yang jarang dan juga kurangnya kesempatan berbicara. Salah satu aktivitas yang bisa dicoba untuk menjalin komunikasi yaitu makan bersama anak.
Aktivitas makan bersama ini akan memberikan banyak kesempatan bagi anak dan Ibu untuk bercerita apa saja yang sudah terjadi.
Dalam menjawab kebutuhan ngemil saat momen berkomunikasi tersebut, PT United Family Food (UNIFAM) menghadirkan Pino Es Serut Buah sebagai santapan es serut buah bagi anak-anak juga Ibu yang memberikan pengalaman seru dan menyenangkan. Pino Es Serut Buah dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B3, B6, dan B12.
Anastasia A. R., Marketing Communication Manager UNIFAM mengatakan dengan ngemil bersama menjadi kesempatan baik untuk saling mengenal, berdiskusi, merencanakan sesuatu, bertukar pikiran, atau sekadar menceritakan hal-hal yang lucu.
Suasana makan bersama dengan topik pembicaraan yang menyenangkan membuat anak nyaman bercerita apapun kepada orang tua.
"Ngemil Pino Es Serut Buah itu seru dan menyenangkan. Aktifitas cara santap Pino Es Serut Buah yang unik yaitu dengan diserut-serut menciptakan momen sendiri bagi Ibu dan Anak di tengah-tengah aktivitas rutin yang padat.”
“Sensasi serut-serut es sampai menumpuk dan segarnya rasa buah yang beragam diharapkan mampu menjadi momen ice breaking untuk membuka komunikasi Ibu dan Anak,” jelas Anastasia.
Bentuknya yang cup dilengkapi sendok serut dan disajikan pada ambient temperature ice, membuat kepraktisan inilah yang menjadi favorit para Ibu karena mudah di stok di rumah, tidak gampang rusak dan dapat dinikmati oleh semua anggota keluarga. Sehingga memudahkan para Ibu ketika menyiapkan momen berkomunikasi asik dengan anak.
Kekhasan lainnya, Pino Es Serut Buah dapat ditemukan di supermarket terdekat dalam kondisi cair pada rak terpisah. Sehingga tidak memberikan kekhawatiran meleleh dan berubah bentuk saat pembelian bagi para Ibu. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR