Apa Ibu Rieny tahu yang disebut trolling di internet?
Singkatnya, melontarkan pertanyaan atau pendapat yang tidak ”biasa” atau bahkan kadang negatif, untuk memancing kemarahan orang lain. Inilah yang sering kali dilakukan A.
Kalau baru dapat perlakuan tidak enak dari orang atau rekan kerja, saya perhatikan, dia biasanya akan memancing respons orang di dunia maya. Karena sejujurnya, kalau berantem sungguhan, pasti dia yang akan kalah, Bu.
Kalau beruntung, biasanya saya berhasil menghentikan trolling-nya ini, Bu. Tapi itu pun dia masih melontarkan posting-an seperti, “Terima kasih, deh, sama yayang gua, nih. Dia yang suruh gua berhenti.”
Saya cuma bisa menghela nafas saja, Bu, tiap dia begitu. Karena, walau begitu, dia baik pada saya dan ayah, tidak pernah malas kerja pula.
Akibat kebiasaan buruknya ini, tidak jarang teman kami berdua yang tidak nyaman dengan kelakuannya, menegur saya dan mengingatkan.
Teman yang sepaham memang ada, tapi yang muak juga bertambah banyak.
Awal tahun ini, kami kena musibah beruntun, Bu. Komputer kerja A harus diganti karena sudah tak bisa dipakai lagi.
Berikutnya, hewan piaraan kami (tiga kucing dan dua burung, serta satu anjing kecil milik ayah saya) sakit, ada juga yang mati.
Lalu, ayah saya kondisi kataraknya memburuk sehingga butuh penanganan secepatnya.
Puncaknya, saya didiagnosa…
Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Aku Dilecehkan Guru, Ayah Malah Memarahiku
Penulis | : | Made Mardiani Kardha |
Editor | : | Made Mardiani Kardha |
KOMENTAR